Masyarakat Lamandau Masih Demam Batu Akik

id batu akik di lamandau, dprd lamandau

Masyarakat Lamandau Masih Demam Batu Akik

Masyarakat penggemar batu akik di Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau. (Foto Alfa)

Nanga Bulik (Antara Kalteng) - Demam terhadap batu akik masih melanda masyarakat yang ada di daerah pemekaran, termasuk Nanga Bulik yang merupakan ibukota Kabupaten Lamandau. Di kabupaten pemekaran itu batu akik yang ramai diproduksi disebut batu Borneo yang berasal dari batu lokal dan menarik diperjualbelikan hingga keluar daerah.
 
Menurut Ketua DPRD Kabupaten Lamandau, Tommy, dengan adanya kegemaran masyarakat terhadap batu akik, dilihat dari sisi positifnya, ikut membantu mengurangi jumlah pengangguran, juga dapat membantu ekonomi masyarakat menengah ke bawah.

"Dengan adanya fenomena ini, banyak masyarakat yang pergi ke gunung atau ke tempat tempat dimana terdapat batu mentah yang kemungkinan besar bisa diolah menjadi batu akik,  setidaknya bisa membantu masyarakat kita, dan bahkan kios-kios penggerindaan batu perhiasan banyak bermunculan,” ujar Tommy.

Dari sisi negatifnya, lanjut Tommy, beberapa orang meyakini bahwa batu akik ini dapat memberikan keberuntungan bagi penggunanya, sehingga batu akik yang dipakai terdapat sisi kleniknya.

"Katakanlah jika memang batu akik tersebut ada “isinya” ya... mengapa? Yang perlu dihindari adalah mempercayai batu tersebut bisa memberikan kenikmatan yang luar biasa, padahal sebenarnya semua itu karena kuasa Allah SWT," ungkap Tommy

Menurutnya, menjadi penggemar batu akik tidak masalah, asalkan masih ingat terhadap Sang Penciptanya, karena Sang Pencipta yang menjadikan manusia hidup dan batu-batuan itu serta  tetaplah meyakini bahwa yang memberi rizki bukan dari batu batu seperti itu.