Dinas Peternakan Siapkan Tim Pemeriksaan Hewan Kurban

id Sugiyanto, Pemeriksaan Hewan Kurban , Disperkanak Sugiyanto, Dinas Peternakan Palangka Raya

Dinas Peternakan Siapkan Tim Pemeriksaan Hewan Kurban

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), Disperkanak Palangka Raya, Sugiyanto. (FOTO ANTARA Kalteng/Ronny NT)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Dinas Perikanan dan Peternakan Kota Palangka Raya telah menyiapkan tim yang akan memeriksa kesehatan hewan kurban pada Idul Adha 1436 Hijryiah 24 September 2015.

"Tim tersebut terdiri dari dokter hewan, paramedis dan pegawai dinas peternakan. Tim akan memeriksa hewan kurban mulai H-14 dan ditargetkan selesai pada H-3 sebelum Idul Adha," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), Disperkanak Palangka Raya, Sugiyanto, Senin.

Dia mengatakan, pihaknya telah menerima surat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban. Pemeriksaan tersebut dimaksudkan agar daging hewan kurban benar-benar daging yang aman, sehat, utuh, dan halal (asuh).

"Saat ini kami tengah mematangkan persiapan seperti koordinasi dengan tim dan termasuk menentukan urutan lokasi pemeriksaan hingga pada H-14 nanti kami akan turun ke lapangan," kata Sugiyanto.

Menurut dia, saat Idul Adha, pedagang hewan kurban dan proses pemotongan hewan kurban menyebar pada beberapa lokasi sehingga diperlukan pengawasan lebih optimal.

"Jumlah hewan kurban tahun lalu 856 ekor sapi. Dari jumlah itu dilakukan pemotongan 803 ekor karena sisanya dijadikan stok. Jumlah hewan kurban pada 2015 diperkirakan meningkat 3-4 persen," katanya.

Hewan kurban kambing diperkirakan juga meningkat jumlahnya. Jika tahun lalu terdata sebanyak 265 ekor kini diperkirakan menjadi 270 ekor kambing.

"Hewan kurban tersebut selain dipasok dari peternak di Palangka Raya juga ditambah dari daerah lain seperti NTT, Surabaya, wilayah Pangkoh Kalteng dan Banjarmasin Kalsel," katanya.

Ia menerangkan, setiap hewan yang dinyatakan sehat akan diberi label khusus yang dikalungkan di bagian telinga. Masyarakat diminta tidak membeli hewan kurban yang tidak diberi label sehat.