Lahan Pertanian Enam Desa Di Seruyan Kekeringan

id Lahan Pertanian, Enam Desa Di Seruyan Kekeringan, Seruyan

Lahan Pertanian Enam Desa Di Seruyan Kekeringan

Ilustrasi, Kekeringan (ANTARA FOTO/Lucky.R)

....Kalau kondisinya seperti ini mungkin tidak akan terpenuhi 100 persen,"
Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Puluhan hektar lahan pertanian pada enam desa di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah mengalami kekeringan akibat musim kemarau yang terjadi sejak dua bulan lalu.

"Ada lahan pertanian enam desa di Kecamatan Seruyan Hilir dan Seruyan Hilir Timur yang gagal tanam karena tanahnya sekarang mengalami kekeringan dan retak-retak," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Seruyan Sugian Noor di Kuala Pembuang, Selasa.

Mantan Asisten II Sekda Seruyan ini menjelaskan, berdasarkan perkiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau tanpa disertai hujan yang terjadi di Seruyan akan berakhir pada Oktober mendatang.

"Ini berdampak pada kemunduran masa tanam petani yang seharusnya dapat dilakukan Agustus-September (Asep) menjadi Oktober-Maret (Okmar)," katanya.

Ia mengatakan, gagal tanam yang dialami sejumlah wilayah sentra pertanian khususnya untuk tanaman padi tersebut akan berdampak pada target realisasi tanam serta target produksi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

"Target realisasi tanam padi adalah 12.110 hektar dan target produksi padi 21.996 ton, kalau kondisinya seperti ini mungkin tidak akan terpenuhi 100 persen," katanya.

Menurutnya, beberapa upaya untuk mengatasi masalah kekeringan lahan ini sudah dilakukan oleh Distanak, salah satunya adalah dengan cara penerapan sistem kompanisasi, yakni dengan menyalurkan air menggunakan mesin pompa dari sumber air ke lahan pertanian.

"Sudah kita coba dengan cara kompanisasi, namun ternyata sumber air tanahnya juga ikut kering, jadi hasilnya tidak sesuai dengan harapan," katanya.

Ia menambahkan, untuk mengantisipasi kekeringan pada lahan pertanian di waktu-waktu kemarau mendatang, Distanak merencanakan untuk membuat irigasi dangkal dengan menggunakan sumur bor dan mesin pompa air di lahan pertanian, selain itu juga pada sentra-sentra pertanian akan dibuat tempat penampungan air dari sumur bor yang dapat dialirkan ke lahan pertanian.

"Rencananya tahun depan akan kita buat sumur bor beserta berbagai peralatannya sesuai dengan kebutuhan petani, dan satu sumur bor diperkirakan mampu mengairi lahan kurang dari 20 hektar," katanya.