Bupati Kotim Yakin Politik Uang Tidak Akan Berhasil

id politik uang, pilkada kotim, bupati kotim

Bupati Kotim Yakin Politik Uang Tidak Akan Berhasil

Ilustrasi. (Istimewa)

Sampit (Antara Kalteng) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, H Supian Hadi yakin kecurangan dengan cara melakukan politik uang tidak akan berhasil dalam pemilu kepala daerah di daerah itui.

"Politik uang tidak akan jalan di Kotawaringin Timur (Kotim). Saya yakin itu. Mungkin diambil masyarakat uangnya, tapi mereka memilih sesuai dengan pilihan yang mereka anggap bisa membawa daerah ini lebih maju lagi. Masyarakat tidak bisa ditukar dengan uang," ujar Supian Hadi di Sampit, Senin.

Ada empat pasang calon peserta pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotim. Supian Hadi dan pasangannya yaitu HM Taufiq Mukri kembali maju dalam pemilu kepala daerah pada 9 Desember 2015.

Tiga pasangan calon lainnya yaitu Djunaedy Drakel-Heriyanto (Djuara), Muhammad Arsyad-H Nadiansyah (Madani) dan Muhammad Rudini-H Supriadi (Zamrud).

Dalam kapasitasnya sebagai bupati, Supian Hadi mengajak semua pihak menyukseskan pilkada dan menjaga kondisi daerah agar tetap kondusif. Tindakan-tindakan yang dapat memicu konflik, apalagi menyangkut suku, agama, ras dan antargolongan, harus dihindari.

Supian mengaku yakin masyarakat Kotim sudah sangat cerdas, tidak bisa jika ingin dihancurkan oleh segelintir orang dan provokator yang mencoba ingin mencederai demokrasi. Masyarakat akan menentukan pilihan politik berdasarkan logika dan hati nurani.

"Kotim tidak memerlukan pemimpin yang hanya sebagai simbol, tetapi benar-benar bisa membawa Kotim lebih maju lagi. Kalau ada yang berbicara suku, agama dan golongan, maka itu adalah provokator. Mari kita bangun Kotim tanpa membeda-bedakan," ajak Supian Hadi.

Dia mengimbau seluruh masyarakat meningkatkan kebersamaan dan menjaga kondisi Kotim agar tetap kondusif.

Seluruh tim sukses diharapkan tidak saling menjelek-jelekkan dan memfitnah karena bisa menimbulkan gesekan. Pemilu kepala daerah harus berjalan sesuai aturan dan hasilnya harus bisa diterima semua pihak.