Kabut Asap Di Barut Ganggu Aktivitas Belajar

id Kabut Asap Ganggu Aktivitas Belajar, Barito Utara, Kalteng

Kabut Asap Di Barut Ganggu Aktivitas Belajar

Ilustrasi, Sebuah perahu di Sungai Barito melintasi kawasan jembatan KH Hasan Basri Muara Teweh yang tertutup kabut asap, Selasa (7/9). (FOTO ANTARA Kalteng/Kasriadi)

Kami harapkan pemerintah daerah membagikan masker ke sekolah kami,"
Muara Teweh (Antara Kalteng) - Aktivitas belajar dan mengajar di sekolah di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah mulai terganggu akibat kabut asap yang melanda daerah setempat semakin tebal.

"Para pelajar kami mengeluh karena mata terasa pedih dan bau tidak menyehatkan akibat kabut asap semakin parah," kata seorang guru SMP PGRI Desa Pendreh, Kecamatan Teweh Tengah, Barito Utara (Barut), Hariyadi, Selasa.

Menurut dia, meski kabut asap semakin tebal, namun para tenaga pengajar dan anak didik masih belum memiliki masker untuk mengantipasi terhadap dampaknya kabut asap.

"Kami harapkan pemerintah daerah membagikan masker ke sekolah kami," katanya.

Sementara Kepala SMPN 3 Muara Teweh, Irwansyah meminta kepada pemerintah daerah untuk menunda jam belajar sekolah atau meliburkan karena dampak kabut asap.

"Kami harapkan pihak pemerintah yakni Dinas Pendidikan Barito Utara mengeluarkan kebijakan untuk menunda waktu belajar sekolah atau lainnya," kata dia.

Pihaknya tidak ingin para anak didik terganggu kesehatannya akibat kabut asap yang melanda daerah ini.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, Elpi Epanop mengakui pihaknya sudah melaksanakan rapat terkait kabut asap itu, apakah menunda waktu belajar atau meliburkan sekolah.

"Kami masih menunggu rekomndasi dari Badan Lingkungan Hidup Barito Utara terkait kualitas udara," ujarnya.

Sedangkan Kepala Laboraturium pada Badan Lingkungan Hidup, Rizali mengatakan untuk mengetahui kualitas udara di daerah ini akan diketahui besok Rabu (9/9), karena saat ini lagi diproses hasil penelitian udara.

"Kita baru mengambil sampling kualitas udara mungkin besok bisa diketahui apakah berbahaya atau tidak," kata Rizali.

Kabut asap yang melanda kabupaten Barito Utara ini sudah berdampak pada dihentikannya penerbangan dari dan ke Muara Teweh dalam tiga hari terakhir akibat kabut asap tebal.