Warga Palangka Raya Sayangkan Alat Pengukur Ispu Tak Berfungsi

id alat ISPU Palangka Raya tidak berfungsi, Warga Palangka Raya Sayangkan Alat Pengukur Ispu Tak Berfungsi, palangkaraya, alat ISPU palangkaraya

Warga Palangka Raya Sayangkan Alat Pengukur Ispu Tak Berfungsi

Salah satu warga kota Palangka Raya saat menunjukan alat ISPU yang berada di pusat kota Bundaran Besar tidak berfungsi hampir kurang lebih puluhan tahun. (FOTO ANTARA Kalteng/Ronny NT)

...dan terkesan dibiarkan begitu saja. Seharusnya informasi terhadap kualitas udara dapat diakses oleh masyarakat terlebih kita sedang dilanda kabut asap tebal,"
Palangka Raya (Antara Kalteng) - Warga masyarakat Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, sangat menyayangkan alat pengukur indeks standar pencemar udara atau (ISPU) tidak berfungsi.

"Hampir dua tahun alat di pusat kota ini tidak berfungsi, dan terkesan dibiarkan begitu saja. Seharusnya informasi terhadap kualitas udara dapat diakses oleh masyarakat terlebih kita sedang dilanda kabut asap tebal," kata Rahman warga Kelurahan Menteng, Palangka Raya, saat melintas di kawasan tempat alat tersebut, Senin.

Menurut dia, pemerintah terkesan tidak serius memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama terkait informasi kualitas udara.

"Kabut asap ini terjadi setiap tahun maka seharusnya pemerintah melakukan perbaikan papan ISPU sebelum kemarau atau minimal pada awal kemarau. Orang awam pun bisa memikirkannya yang ada ini alat baru diperbaiki saat kabut asap sudah tebal," kata pria berusia 35 tahun itu.

Ahmad Sugiwan, warga lain yang tinggal di Jalan RTA Milono mengatakan, ia tidak bisa mengetahui perkembangan kondisi udara yang saat ini tertutup kabut asap dan debu putih.

"Saya setiap hari melintasi jalan di dekat papan yang menampilkan kualitas ISPU itu. Sejak beberapa lama kita dilanda kabut asap, baru beberapa waktu lalu terlihat orang di sekitar papan ISPU. Mungkin sedang melakukan perbaikan," kata Ahmad.

Ia menilai perbaikan yang dilakukan pemerintah kota terlambat. Ia pun menyayangkan perbaikan dilakukan setelah muncul status darurat bencana kebakaran lahan, pekarangan dan hutan.

Karyawan swasta itu berharap pemerintah kota segera mengganti alat ukur tersebut agar masyarakat bisa mengetahui kondisi tingkat cemaran udara setiap harinya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Palangka Raya Rawang mengatakan bahwa pihaknya sudah meminta sebuah alat pengukur ISPU ke Kementerian Lingkungan Hidup.

Pihaknya menyadari bahwa alat ukur ISPU yang ada saat ini usianya sudah melebihi lima tahun. Wajar diganti dengan yang baru, daripada perbaikan itu dilakukan dengan biaya mahal.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap pemerintah pusat bisa mengerti akan kondisi Kota Palangka Raya saat ini.

Ia juga meminta maaf kepada seluruh warga yang sebagian kini ingin ingin mengetahui perkembangan kualitas udara.