Diare Di Kotawaringin Timur Capai 4.302 Kasus

id diare, diare di sampit, krisis air bersih

Diare Di Kotawaringin Timur Capai 4.302 Kasus

Pasien Diare Meningkat di Kalteng Pasien diare dirawat di Rumah Sakit Dorys Sylvanus, Kalimantan Tengah, Kamis (1/10). Selain ISPA akibat kabut asap, penderita diare juga meningkat karena kesulitan air bersih selama musim kemarau yang melanda Kaliman

Sampit (Antara Kalteng) - Serangan penyakit diare di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada Januari-September 2015 sudah mencapai 4.302 kasus yang terjadi di 17 kecamatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Waringin Timur, Faisal Novendra Cahyanto di Sampit, Sabtu mengatakan diare menjadi perhatian serius penyakit ini karena bisa menyebabkan kematian.

Terlebih, sebagian besar penderitanya adalah anak-anak sehingga sangat berbahaya jika terlambat diberikan pertolongan yang benar, katanya.

Sebulan terakhir, kasus diare mengalami peningkatan karena dipengaruhi kesulitan air bersih yang melanda sejumlah wilayah akibat kekeringan beberapa bulan terakhir, ujarnya.

Kondisi ini diperparah dengan pola hidup sehat yang tidak dijalankan dengan baik oleh masyarakat.

Saat ini, diare di Kotim masih cukup tinggi. Laporan yang diterima Dinas Kesehatan dari puskesmas di seluruh kecamatan menyebutkan dalam sepekan ini saja terdapat 287 kasus diare.

"Terbanyak di Kecamatan Kotabesi. Di daerah bagian selatan berkurang kemungkinan karena pengiriman bantuan air bersih yang cukup lancar," sambung Faisal.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan mewaspadai lonjakan kasus diare di kawasan selatan karena sudah tiga bulan wilayah yang meliputi empat kecamatan itu dilanda krisis air bersih.

Masyarakat di Kecamatan Teluk Sampit, Pulau Hanaut, Mentaya Hilir Selatan dan Mentaya Hilir Utara kesulitan mendapatkan air bersih karena sumber air seperti sumur dan danau sudah kering, sementara air sungai berasa asin akibat intrusi air laut.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat setempat, sejak 30 Juli lalu hingga saat ini, pemerintah daerah memasok air bersih dari Sampit menggunakan mobil tangki.