Sukamara Masih Kekurangan Beras 4.000 Ton Setiap Tahunnya

id KTNA sukamara, petani, rembug ktna, sekda sukamara

Sukamara Masih Kekurangan Beras 4.000 Ton Setiap Tahunnya

Sekda Sukamara H Soemantri HW saat berfoto bersama dengan kepalas SKPD dan peserta rembug KTNA. (Foto Antara Kalteng/Gusti Jainal)

Sukamara (Antara Kalteng) - Sekretaris Daerah Sukamara H Soemantri HW mengatakan kebutuhan beras di kabupaten saat ini masih kekurangan sekitar 4.000 ton per tahunnya. Oleh karena itu diharapkan Dinas Pertanian setempat melalui kegiatan rembug KTNA ini diharapkan agar bekerja sama dengan para petani di lapangan untuk mencari metode dan jalan keluar penambahan produksinya.

"Saya harapkan melalui rembug KTNA (kontak Tani Nelayan Andalan) ini, diharapkan Dinas Pertanian dengan para petani untuk mencari metode-metode maupun jalan keluar, ini juga bukan hanya tanggung jawab para petani dan dinas saja akan tetapi tanggung jawab bersama, untuk memenuhi kebutuhan tersebut," kata Soemantri saat membuka rembug KTNA di Sukamara.

Menurutnya, upaya pemerintah untuk mewujudkan swasembada beras pada tahun 2017 telah dirasakan ada kendala dari perubahan iklim, dan memberi pengaruh terhadap mundurnya musim tanam, sementara teknologi yang dimiliki belum mampu melawan atau mengimbangi terjadinya perubahan iklim yang disebabkan oleh fenomena el Nino.

Namun, pemerintah sangat mengharapkan semangat untuk membangun bidang pertanian, perkebunan dan perikanan tidak mengendur. Dari rembug KTNA yang akan dilaksanankan mulai Rabu ini dapat memberikan metode dan solusi maupun jalan keluar untuk para petani di Sukamara.

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan pertanian di Kabupaten Sukamara apabila telah terwujudnya kemandirian pangan secara terus menerus dan kehadiran para petani dan KTNA yang ada di lapangan yang merupakan ujung tombak untuk mencapai kemandirian tersebut.

"Sebagaimana juga telah kita ketahui bersama, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah telah berusaha keras dan sungguh-sungguh dalam membangun dan mengembangkan sektor pertanian, perkebunan dan perikanan," ucap Soemantri
 
Untuk mendukung program tersebut pemerintah telah mengucurkan dana yang cukup besar untuk membantu para petani mengembangkan usaha taninya dalam bentuk bantuan benih atau bibit, pupuk, pestisida, dan mesin-mesin pertanian (alsintan).

"Saya mengharapkan mari kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya bantuan pemerintah tersebut untuk kemajuan dan kejayaan pembangunan bidang pertanian, perkebunan dan perikanan di kabupaten Sukamara. Juga saya mengimbau agar para kontak tani yang hadir pada saat ini menjadi pelopor dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, salah satunya dengan membudayakan perilaku hidup melakukan pengolahan lahan tanpa bakar. Beberapa saat yang lalu kita semua telah merasakan dampak dari kebakaran, oleh sebab itu jangan sampai peristiwa itu terulang lagi di masa-masa yang akan datang," imbau Soemantri.

Sementara itu di tempat yang sama Ketua KTNA Sukamara, Sukarman, mengatakan rembug ini dilaksanakan bertujuan untuk menyatukan program antara petani dengan program pemerintahan yang akan dilaksanakan, sedangkan jumlah peserta yang mengikuti sebanyak 42 orang peserta.