Sekwan Bawa Preman Ke DPRD Barito Selatan

id Sekwan Bawa Preman Ke DPRD Barito Selatan, Wakil Ketua DPRD Barsel H Hasanuddin Agani, acara Oxplore Exotica Of Borneo

Sekwan Bawa Preman Ke DPRD Barito Selatan

Ilustrasi, (Istimewa)

Buntok (Antara Kalteng) - Sekretaris DPRD Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah Drs Edi Darmadi diduga membawa preman untuk menyerang Wakil Ketua DPRD daerah itu.

"Kejadian tersebut terjadi pada Kamis sekitar pukul 14.00 WIB setelah sidang paripurna," kata Wakil Ketua DPRD Barsel H Hasanuddin Agani di Buntok, Jumat.

Dia menceritakan, pada awalnya Sekwan meminta izin menghadap dirinya dan setelah dipersilahkan masuk, datang dua orang preman ikut masuk dan tiga lainnya berada di luar ruangan.

Kemudian Sekwan marah, lantaran tidak menyetujui Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) menghadiri acara Oxplore Exotica Of Borneo di Jakarta beberapa waktu lalu.

"Dia menganggap saya menodong dirinya menandatangani SPPD ke Jakarta itu," kata politisi partai Golongan Karya (Golkar) Barsel tersebut.

Padahal dirinya tidak mengetahui dan tidak pernah melakukan terkait apa yang telah disebutkan Sekretaris DPRD tersebut.

"Keberangkatan saya menghadiri acara Oxplore Exotica Of Borneo itu atas dasar undangan dari provinsi dan Surat Perintah Tugas (SPT) dari Ketua DPRD Barsel," jelas Hasanuddin.

Seharusnya jangan marah padanya dan kalau ada permasalahan yang terjadi di kantor, jangan membawa orang dari luar sebab bisa meresahkan orang kantor.

"Meskipun tidak terjadi kontak fisik, namun tingkah laku Sekwan akan kita laporkan kepada Gubernur Kalteng dan ditembuskan ke Polres Barsel untuk menindaklanjutinya sehingga kejadian seperti ini tidak terulang lagi," katanya.

Karena tidak seharusnya bertindak seperti itu, sebab secara fungsional pimpinan dewan adalah atasan Sekwan dan secara struktural Sekwan di bawah Pemkab Barsel.

Sekretaris DPRD Barsel Drs Edi Darmadi saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya menyatakan tidak benar membawa preman. Lima orang itu kontraktor yang bekerja di lingkungan kantor DPRD.

"Kita dalam ruangan sempat adu mulut, karena saya tidak mau menandatangani SPPD Wakil Ketua DPRD lantaran dia berangkat duluan ke Jakarta, baru meminta saya menandatanganinya," ucap dia.

Hal yang mengecewakan, Wakil Ketua menyuruhnya mundur sebagai Sekwan kalau tidak bisa bekerja dan ini tentunya membuat dirinya malu dengan permintaan tersebut.

Menanggapi Hasanuddin akan melaporkan dirinya ke Gubernur Kalteng dan ditembuskan ke Polres Barsel, dia menyatakan tidak gentar, bahkan mempersilakannya.

"Silakan saja lapor ke Gubernur. Kejadian ini juga sudah saya laporkan kepada Bupati Barsel," ujarnya.

Berdasarkan pemberitaan Antara sebelumnya, saat Drs Edi Darmadi menjadi kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja (Dinsosnakertrans) beberapa waktu lalu, diduga pernah menghajar bawahannya.

Bawahan yang diduga kena tamparan karateka DAN 1 hingga mengalami luka pada bagian dahi kiri dan pelipis kiri itu Drs Isaskar, kepala bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja.