Pangkalan Bun (Antara Kalteng) - Rencana Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat untuk pembangunan bandara baru berskala Internasional seluas 2.500 Ha di Desa Sebuai terus dimatangkan melalui berbagai tahapan studi dan perizinan.
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kotawaringin Barat pada Jumat (27/11) telah menyampaikan studi Rancangan Teknik Terinci (RTT) pembangunan bandara baru di aula Kantor Bupati Kotawaringin Barat.
Penyampaian RTT pembangunan bandara baru ini dipimpin langsung Bupati Kotawaringin Barat Bambang Purwanto dengan dihadiri unsur pemerintahan terkait, di antaranya Dinas Kehutanan, BPN, BMKG, dan Badan Lingkungan Hidup.
Bupati Bambang Purwanto berjanji akan berusaha semaksimal mungkin agar ijin pembangunan bandar udara ini bisa dikeluarkan Kementerian Perhubungan sesegera mungkin, karena itu Bambang meminta dinas terkait bisa merampungkan proses studi kajian pembangunan bandara secepatnya, sehingga pada tahun 2016 pemerintah sudah siap dari berbagai macam hal baik dari segi Kelayakan, Master Plat, maupun RTT.
Seusai mengikuti rapat itu Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kotawaringin Barat, Petrus Rienda mengatakan RTT ini merupakan studi lanjutan yang dimulai 2013 yang mengadakan studi kelayakan, kemudian studi master plan pada 2014, dan RTT tahun ini.
"Studi RTT ini merupakan tahapan studi terakhir jadi tidak ada studi lagi setelah ini. Kemudian pekan depan kami akan membahas masalah amdal. Kami akan berkoordinasi dangan dinas kehutanan dan kementerian kehutanan terkait hak pinjam pakai kawasan untuk pembangunan bandara nantinya," ujar Petrus Rinda di hadapan peserta rapat.
Tujuan dari dibangunnya bandara ini adalah untuk menunjang kebutuhan masyarakat dalam dan luar kota akan jasa transportasi angkutan udara yang saat ini jumlah kunjungannya terus meningkat setiap tahunnya terutama jelang hari-hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri dan Natal, papar Petrus.
Dalam penyampaian studi RTT itu diterangkan rencana pembangunan bandar udara baru akan dibangun Di Desa Sebuai Kecamatan Kumai dengan luasan total 2.500 Ha yang terdiri dari landasan pacu, area parkir pesawat, menara pengawas udara (tower), ruang VIP, serta 25 bangunan penunjang fasilitas bandara lainnya seperti ruangan tunggu, mushola, penginapan, restoran, dan taman.
Jika bandar udara ini memang jadi dibangun, pemerintah Kotawaringin Barat memperkirakan pengerjaannya secara bertahap dengan estimasi biaya sementara mencapai hampir Rp 1 triliun dan memastikan Kotawaringin Barat Menjadi bandara terbesar ke-2 di Indonesia setelah Kualanamu, Sumatera Utara.
Berita Terkait
HUT Otonomi ke-28 harus semakin memperkokoh komitmen membangun daerah
Kamis, 25 April 2024 18:16 Wib
BKSDA Sampit pastikan orang utan telah keluar dari kawasan bandara
Selasa, 23 April 2024 22:51 Wib
PJ Bupati Kobar: Kehadiran MPP harus membuat pelayanan publik lebih efisien
Selasa, 23 April 2024 22:38 Wib
Tingkatkan pelayanan, Pj Bupati Kobar pimpin peluncuran MPP dan MPP digital
Senin, 22 April 2024 22:27 Wib
Wisata pantai di Kobar sumbang pemasukan Rp250 juta selama libur Lebaran
Sabtu, 20 April 2024 16:56 Wib
RSUD SI Kobar terus tingkatkan fasilitas kesehatan
Jumat, 19 April 2024 17:47 Wib
Siap tanggap bencana, sejumlah lokasi rawan banjir di Kobar terus dipantau
Kamis, 18 April 2024 18:15 Wib
Pemkab Kobar upayakan pelayanan semakin efektif dan responsif
Rabu, 17 April 2024 5:34 Wib