Hujan Dan Angin Kencang Landa Sampit

id angin kencang, hujan, sampit

Hujan Dan Angin Kencang Landa Sampit

Ilustrasi - Hujan yang disertai angin kencang. (Istimewa)

Sampit (Antara Kalteng) - Hujan deras dan angin kencang melanda kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, sehingga membuat masyarakat cemas meski kejadian tidak terlalu lama.

"Hujannya sangat lebat dan anginnya sangat kencang. Suara angin dari arah pinggir sungai sangat menakutkan," kata Risa, warga Jalan Baamang I Sampit, Sabtu malam.

Angin kencang juga dirasakan masyarakat di kawasan lainnya di Sampit, di antaranya kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Pramukan dan perumahan Wengga. Masyarakat yang sedang di perjalanan sebagian memilih berteduh.

Masyarakat khawatir angin kencang membuat pohon tumbang atau ada benda yang roboh. Untuk menghindarinya, pengendara memilih bertahan menunggu hujan dan angin mereda.

"Di sekitar rumah kami juga terasa angin kencangnya. Mudah-mudahan tidak sampai menimbulkan kerusakan," kata Isar, warga Jalan Tjilik Riwut.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Bandara Haji Asan Sampit, Yulida Warni mengatakan, hujan deras dan angin kencang yang terjadi tidak merata. Namun masyarakat diimbau untuk tetap mewaspadai cuaca buruk seperti ini.

"Di Jalan Samekto juga dilanda angin kencang, tapi di sekitar kantor kami (BMKG) kecepatan anginnya hanya 11 knots disertai hujan deras," kata Yulida.

Berdasarkan pengamatan cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Bandara H Asan Sampit beberapa tahun lalu, disimpulkan bahwa masa peralihan musim kemarau ke musim penghujan di Kotawaringin Timur terjadi mulai November. Puncak musim penghujan diperkirakan terjadi Desember nanti dan merata hampir di seluruh wilayah Kotawaringin Timur. Sementara itu, puncak musim hujan periode selanjutnya akan terjadi pada Maret dan April 2016.

Selama masa peralihan, pemerintah daerah dan masyarakat diminta waspada angin kencang, petir dan hujan lebat berdurasi singkat secara sporadis akibat peningkatan kecepatan angin sangat berpengaruh pada setiap peralihan musim.

Untuk menghadapi kondisi ini, perlu dilakukan antisipasi kemungkinan terjadinya banjir, terutama di bantaran-bantaran sungai yang menjadi langganan banjir, pembersihan drainase-drainase dalam kota yang buntu.

Pemerintah daerah dan pihak terkait juga perlu mengantisipasi kemungkinan pohon tumbang yang akan mengganggu lalu lintas, jaringan listrik, telepon dan yang membahayakan warga. Perlu penataan taman dan pemangkasan pohon-pohon tua atau lapuk akibat kebakaran hutan dan lahan.

"Perlu juga antisipasi gangguan petir terhadap peralatan elektronik perkantoran dan rumah tangga

Kekuatan petir di Kotawaringin Timur sangat tinggi sehingga ketika cuaca buruk maka peralatan elektronik harus dimatikan dan dilepas meski sudah dilengkapi penangkal petir," jelas Yulida.