Anggota DPRD Kalteng Temukan Tengkulak Mainkan Beras

id Tengkulak Mainkan Beras, dprd kalimantan tengah, Anggota DPRD Kalteng, Anggota DPRD Kalimantan Tengah Lodewik Cristopel Iban

Anggota DPRD Kalteng Temukan Tengkulak Mainkan Beras

Ilustrasi, Penjual Beras di salah satu pasar tradisional di Palangka Raya. (FOTO ANTARA Kalteng/Rendhik Andika)

Parahnya lagi, beras yang telah diproses tersebut dikemas dan kemudian dijual kembali ke Kalteng. Ini yang membuat harga beras di Kalteng sangat mahal...
Palangka Raya (Antara Kalteng) - Anggota DPRD Kalimantan Tengah Lodewik Cristopel Iban menemukan banyak tengkulak yang memainkan beras yang dihasilkan para petani di provinsi itu.

Keberadaan tengkulak tersebut tidak hanya memberatkan dan merugikan petani namun juga masyarakat Kalteng secara keseluruhan karena produksi padi justru dibawa serta diproses menjadi beras keluar provinsi, kata anggota Komisi B DPRD Kalteng ini di Palangka Raya, Selasa.

"Parahnya lagi, beras yang telah diproses tersebut dikemas dan kemudian dijual kembali ke Kalteng. Ini yang membuat harga beras di Kalteng sangat mahal. Keberadaan tengkulak ini harus segera dihentikan agar petani padi bisa lebih diuntungkan dan harga beras tidak terlalu mahal di Kalteng," tambahnya.

Politisi Partai Demokrat ini menyarankan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota agar menggantikan posisi tengkulak padi tersebut dengan menyediakan dana atau pinjaman bibit, pupuk maupun obat-obatan hingga penggilingan kepada petani.

Lodewik mengatakan semua itu dapat dilakukan dengan membentuk dan mengoptimalkan peran koperasi di seluruh kabupaten/kota yang banyak petani padinya.

Apabila hal itu dilakukan maka para tengkulak yang mayoritas berasal dari Banjarmasin tersebut bisa dihentikan, katanya.

"Jika pemerintah mampu menggantikan para tengkulak tersebut, saya yakin petani dan masyarakat Kalteng akan mendapatkan banyak keuntungan. Mulai dari persedian beras tidak akan kurang, harga terkendali dan petani padi pun semakin bersemangat bertani karena merasa diperhatikan pemerintah," katanya.

Anggota DPRD Kalteng itu mengakui perhatian pemerintah terhadap petani mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun, perhatian tersebut masih lebih besar ditunjukkan pemerintah pusat dibandingkan provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Kalteng.

Dia mengatakan pemerintah provinsi serta kabupaten/kota mengambil peran dengan mengoptimalkan koperasi tersebut sehingga ada gerakan yang sinergi dengan Pemerintah Pusat. Sebab, perhatian dan bantuan yang diberikan pusat belum sepenuhnya mengakomodir permodalan petani dari mulai awal menanam hingga panen.

"Tapi ya harus diakui, petani sekarang ini sudah mulai ada semangat bertani padi. Ini yang harus terus dipacu, sehingga produksi padi terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan memberikan kontribusi yang besar terhadap swasembada pangan yang digagas pemerintahan Jokowi-JK," demikian Lodewik.