Januari 2016 Kalteng Inflasi 0,33 Persen

id Januari 2016, Kalteng, Inflasi, BPS, Kalteng

Januari 2016 Kalteng Inflasi 0,33 Persen

Ilustrasi. (Istimewa)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah mencatat perkembangan indeks harga konsumen per Januari 2016 berkisar 0,36 persen dengan laju inflasi tahun kalender dan tahunan (yoy) sebesar 4,36 persen.

Kepala BPS Kalteng Sukardi di Palangka Raya, Senin mengatakan terjadinya inflasi karena Kota Palangka Raya sama-sama inflasi. Inflasi kota Palangka Raya 0,17 persen dengan laju tahunan 3,55 persen akibat kenaikan harga bahan bakar, bawang merah, tomat sayur dan tarif listrik.

"Kalau di kota Sampit inflasinya 0,70 persen dengan yoy 5,82 persen disebabkan terjadinya kenaikan bawang merah, tomat sayur, kacang panjang, beras dan telur ayam ras. Jadi, inflasi Kalteng 0,36 persen itu gabungan dari Palangka Raya dan Sampit yang sama-sama inflasi," tambahnya.

Inflasi di kota Palangka Raya terlihat dari kenaikan indeks pada empat kelompok pengeluaran yakni kelompok makanan jadi, rokok dan tembakau sebesar 0,52 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,10 persen, kelompok sandang 0,30 persen dan kelompok kesehatan 0,30 persen.

Sementara di kota Sampit karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh indeks pada lima kelompok, yakni bahan makanan sebesar 2,81 persen, kelompok makanan jadi, minuman, roko dan tembakau sebesar 0,52 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,17 persen, kelompok sandang 0,78 persen dan kelompok kesehatan 0,16 persen.

"Tapi, dari 82 kota yang menghitung IKH, tercatat 75 kota mengalami inflasi dan hanya 7 kota deflasi. Bahkan, dari 9 kota IKH se-Kalimantan angka inflasi justru berada di kota Tarakan 0,82 persen, disusul Sampit 0,70 persen, Samarinda 0,50 persen, Banjarmasin 0,49 persen, Pontianak 0,36 persen, Palangka Raya 0,17 persen, singkawang 0,13 persen, Tanjung deflasi 0,19 persen dan Balikpapan deflasi 0,21 persen," kata Sukardi.

Dia mengaku selain memaparkan IKH provinsi ini per Januari 2016, pihaknya juga menyampaikan perkembangan nilai Tukar Petani (NTP). Di mana NTP Kalteng per Januari 2016 tercatat sebesar 96,94 atau turun sebesar 0,82 persen dibandingkan Januari 2015.

Penurunan ini disebabkan penurunan indeks harga yang diterima petani pada Januari 2016 sebesar 0,63 persen sedangkan yang harus dibayar naik sebesar 0,20 persen dibandingkan Desember 2015.

Dia mengatakan, dilihat dari lima subsektor pertanian mengalami penurunan, yakni subsektor pangan turun 0,79 persen, hortikultura 2,47 persen, tanaman perkebunan rakyat turun 0,65 persen dan peternakan 0,56 persen. Sedangkan subsektor perikanan menjadi satu-satunya subsektor yang mengalami kenaikan 1,77 persen.

Kalau Nilai Tukar Nelayan (NTN) Kalteng pada Januari 2016 tercatat sebesar 105,83 persen mengalami peningkatan sebesar 1,77 persen dibandingkan Desember 2015 yang hanya 104,00 persen.

"Sementara Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Januari 2016 tercatat sebesar 103,96 persen atau mengalami penurunan 0,35 persen dibandingkan Desember 2015 yang mencapai 104,32 persen," demikian Sukardi.