Polisi Kotim Tingkatkan Sosialisasi Bahaya Narkoba ke Sekolah

id polres kotim, kasat narkoba polres kotim, bahaya narkoba, narkoba

Polisi Kotim Tingkatkan Sosialisasi Bahaya Narkoba ke Sekolah

Ilustrasi. (Istimewa)

Sampit (Antara Kalteng) - Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah meningkatkan sosialisasi tentang bahaya narkoba di kalangan pelajar dengan mendatangi sekolah-sekolah di daerah itu.

"Jumat lalu kami penyuluhan di SMKN 2 Sampit, sebelumnya di sekolah lain. Kami terus memberi pemahaman kepada pelajar bahwa narkoba harus dijauhi karena membahayakan jiwa dan merusak masa depan. Kita harus sama-sama menyelamatkan mereka," kata Kepala Satuan Narkoba Polres Kotawaringin Timur (Kotim) AKP Wahyu Edi Priyanto di Sampit, Minggu.

Peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kotim sudah sangat memprihatinkan. Korbannya berasal dari berbagai kalangan tanpa memandang profesi, kelompok ekonomi dan usia, tidak terkecuali di kalangan pelajar.

Pemahaman yang benar tentang bahaya narkoba diharapkan dapat menjadi benteng bagi para pelajar agar tidak terjerat narkoba. Selain itu, para pelajar diharapkan juga bisa menjadi pelopor dalam pencegahan narkoba di lingkungan masing-masing.

"Jangan pernah mencoba atau menjadi pengguna narkoba. Narkoba akan merusak masa depan," tegas Wahyu Edi.

Data Polres Kotim, tahun 2014 lalu tindak pidana narkoba sebanyak 62 kasus dan yang terungkap sebanyak 53 kasus. Tahun 2015 ini, jumlah tindak pidana narkoba turun sedikit menjadi 61 kasus dan semuanya berhasil diungkap

Jumlah tersangka narkoba selama 2015 sebanyak 89 orang terdiri dari 87 dewasa dan 2 anak-anak. Tersangka laki-laki sebanyak 71 orang dan perempuan 18 orang. Selain masyarakat umum, tersangka dari kalangan PNS aktif satu orang, residivis 13 orang dan anggota Polri satu orang.

Barang bukti yang diamankan berupa sabu-sabu seberat 445,83 gram, zenith 158.176 butir, dextro 7.415 butir, ekstasi 45 butir, minuman keras berupa 8.315 botol, tiga ember dan satu jeriken arak putih, 694 botol dan 139 kaleng minuman keras berbagai merek.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah pada Dinas Pendidikan Kotim Ahmad Syaifudi sudah mengarahkan seluruh sekolah membuka diri terhadap kepolisian. Berbagai kerjasama positif bisa dilakukan, seperti penyuluhan tentang bahaya narkoba dan tertib berlalu lintas bisa dilakukan karena sangat bermanfaat bagi pelajar.