Dinkes Diminta Membagi Obat Pembasmi Jentik Nyamuk

id Palangka Raya, DPRD Kota, Dinkes, Obat Pembasmi Jentik Nyamuk, Zika, Budi Susilo

Dinkes Diminta Membagi Obat Pembasmi Jentik Nyamuk

Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Budi Susilo (FOTO ANTARA Kalteng/Rachmat Hidayat)

....Dinkes kota segera menyediakan sekaligus membagikan obat pembasmi jentik nyamuk. Selain itu, sosialisasi terhadap penanganan bahaya DBD juga mesti ditingkatkan lagi,"
Palangka Raya (Antara Kaltengdd) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Budi Susilo meminta Dinas Kesehatan setempat untuk menyediakan sekaligus membagikan obat pembasmi jentik ke masyarakat sebagai upaya mengurangi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah tersebut.

"Kami minta Dinkes kota segera menyediakan sekaligus membagikan obat pembasmi jentik nyamuk. Selain itu, sosialisasi terhadap penanganan bahaya DBD juga mesti ditingkatkan lagi," kata Budi Susilo Di Palangkarya, Senin.

Ia mengatakan, hingga saat ini masih terjadi hujan deras yang hampir merata di beberapa wilayah "Kota Cantik" Palangka Raya dan dapat mempengaruhi tingkat perkembangiakan jentik-jentik nyamuk secara signifikan.

"Sehingga, perlu adanya persiapan tentang pemberian obat pembasmi jentik kepada warga setempat hingga melakukan `fogging`," kata anggota Komisi C DPRD Palangka Raya itu.

Politisi PDI Perjuangan itu menilai, gerakan dan aksi peduli terhadap bahaya DBD Dinkes Palangka Raya yang dilakukan di tengah wargahingga saat ini kurang maksimal.

Sehingga, kata dia, tidak heran penderita ada warga yang meninggal akibat DBD di ibu kota Provinsi Kalteng ini.

"Kami hanya prihatin atas kurangnya pemberitahuan hingga sosialisasi yang dilakukan oleh pihak Dinkes kota tentang bahaya DBD kepada masyarakat, terlebih dalam menyiapkan obat pembasmi jentik untuk warga yang khususnya tinggal di daerah endemis penyakit mematikan itu," kata Budi.

Data dari Dinas Kesehatan yang dihimpun dari beberapa rumah sakit dan Puskesmas di Palangka Raya, setidaknya pada awal 2016 tercatat 113 warga yang menjadi suspek DBD.

Dari jumlah itu, 56 di antaranya dinyatakan positif dan satu orang lainnya yang meninggal dunia akibat terserang penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk itu.