Uji Coba Mesin PLTMG Bangkanai Terganggu Burung

id Pltmg Bangkanai, Terganggu Burung, PLN, Uji Coba Mesin PLTMG Bangkanai

Uji Coba Mesin PLTMG Bangkanai Terganggu Burung

Mesin Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Blok Bangkanai di Desa Karendan Kecamatan Lahei Kabhupaten Barito Utara. (Ist)

Terputusnya PLTMG Bangkanai itu membuat PLN Muara Teweh pada Minggu malam hingga saat ini kembali mengggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD),"
Muara Teweh (Antara Kalteng) - Uji coba Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Blok Bangkanai di Desa Karendan Kecamatan Lahei Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah oleh PT PLN terganggu kabel tengangan menengah di Muara Teweh akibatnya listrik padam.

"Ini akibat burung kena kabel listrik bertegangan 20.000 volt yang berada di simpang tiga bundaran patung Muara Teweh sehingga membuat percikan api. Akibatnya listrik padam dan pasokan listrik melalui PLTMG Bangkanai terputus pada Minggu (7/2) sore," kata Manajer PT PLN Muara Teweh, Tatok Winarko di Muara Teweh, Selasa.

Akibat kejadian itu, tes mesin (reability tes) melalui mesin PLTMG Bangkanai hanya bisa dilakukan selama 21 jam yakni sejak Sabtu (6/2) malam mulai pukul 20.00 WIB hingga Minggu (7/2) jam 17.30 WIB dari rencana tiga hari atau 3 x 24 jam (72 jam).

Saat tes mesin satu unit berdaya 9,7 megawatt (MW), sedangkan kebutuhan listrik di Muara Teweh dan sejumlah desa sekitarnya hanya 8 MW (malam hari) dan 5-6 MW pada siang hari. Tes itu untuk menguji ketahanan mesin sebelum operasional secara permanen 16 mesin PLTMG Bangkanai dengan daya keseluruhan mencapai 155 MW.

"Terputusnya PLTMG Bangkanai itu membuat PLN Muara Teweh pada Minggu malam hingga saat ini kembali mengggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)," katanya.

Untuk sementara uji coba itu belum dilanjutkan sambil menunggu koordinasi antara pengoperasian mesin PLN di blok Bangkanai, PT PLN Area Penyaluran Dan Pengatur Beban (AP2B) sistem Kalselteng yang mengatur transmisi dan gardu induk serta PLN Kapuas yang membawahi Muara Teweh.

"Hasil rapat itu nanti akan kita sampaikan ke Dinas Pertambangan dan Energi Barito Utara dan pemerintah daerah setempat," ujarnya.

Tatok mengakui potensi gangguan di Muara Teweh lumayan besar karena kondisi lingkungan yang dilayani sebagian besar melalui jalur hutan sehingga mempengaruhi kehandalan jaringan dan beban terhadap kehandalan mesin selama masa uji coba.

"Gangguan itu selain binatang seperti burung juga robohnya pohon yang menimpa jaringan kabel PLN merupakan hal yang sering terjadi dan menjadi potensi gangguan utama," jelas dia.

Dia mengatakan, pihaknya saat ini masih dalam tahap-tahap tes mesin untuk menerbitkan sertifikat agar beroperasi secara permanen.

Sekarang masih mengalami kendala ganti rugi lahan untuk pembangunan tower jaringan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) yang masih tersisa 11 buah dari wilayah Barito Selatan menuju ke Tanjung Kabupaten Tabalong, Kalimantan S

"Jadi kalau jaringan transmisi belum sampai Tanjung, maka masin PLTMG Bangkanai masih belum bisa disalurkan secara maksimal untuk menerangi wilayah Kalsel dan Kalteng. Ditargetkan dalam semester I tahun 2016 diharapkan segera beroperasi secara permanen," jelas Tatok.

Pembangunan PLTMG ini dengan operator Ophir Indonesia Bangkanai Ltd. yang sekaligus pemegang hak partisipasi terbesar di Desa Karendan, Kecamatan Lahei.

Perusahaan yang bermarkas di London, Inggris, itu pada akhir Juni 2011 telah menandatangani perjanjian jual beli gas Lapangan Bangkanai, Kalimantan Tengah, dengan PLN.

Lapangan gas Kerendan berisi sekitar 280 miliar kaki kubik dan pada tahun 2014 yang Kerendan Barat juga ditemukan lebih jauh 310 Bcf.

Tahap pertama dari proyek ini akan commericalise 120 Bcf melalui perjanjian penjualan gas dengan PLN untuk memenuhi kebutuhan energi rumah tangga berupa listrik di Barito Utara, dan merupakan program interkoneksi dengan wilayah Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

Hal itu akan melihat 20 mmscfd diproduksi menjadi pembangkit listrik 155 megawatt PLN sedang membangun 3 kilometer dari lapangan.

Pembangkit listrik memiliki potensi untuk diperluas pada tahun 2020 yang dapat meningkatkan permintaan dari lapangan Kerendan sekitar 70 mmscfd.