Kepala Bidang UMKM Diskoperindag Kota Indriati Rita Dewi di Palangka Raya, Rabu mengatakan hal tersebut sebagai akibat dari diturunkannya bunga KUR yang awalnya sebesar 12 persen menjadi sembilan persen.
"Kita belum ada data karena program itu baru berlangsung 1 Januari 2016. Bunga yang harus dibayar mereka juga berkurang dan itu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelaku UMKM. Kami yakin itu," kata Indri.
Dia mengatakan, tujuan penurunan bunga KUR tersebut adalah untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat yang dilakukan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia.
Selain itu juga sebagai strategi menarik minat masyarakat yang mengajukan permohonan kredit untuk pengembangan usaha di masa mendatang.
"Kemenkop sudah melobi bank dan ini greget dari kementerian. Dengan turunnya bunga KUR maka akan semakin menarik minat pelaku UMKM. Selama ini anggaran yang dicanangkan belum terserap maksimal," katanya.
Menurut dia, sudah ada sekitar 3685 UMKM yang telah terdaftar secara resmi. Jumlah tersebut akan terus bertambah karena masih ada beberapa pelaku UMKM yang belum mendaftarkan diri.
Terkait pengembangan upaya pengembangan dan pembinaan, pihaknya tidak memberikan bantuan langsung tunai kepada para pelaku UMKM karena ranah tersebut telah menjadi satu dengan program KUR.
"Kami hanya menyediakan bantuan peralatan. Pelaku UMKM harus mengajukan proposal bantuan dan kami akan membantunya. Untuk bantuan tunai dari KUR yang dicairkan melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Mandiri," katanya.
Dia berharap para pelaku UMKM dapat meningkatkan kreativitas dan berinovasi serta mengembangkan diri menghadapi persaingan di era MEA ini.
