Tiap Desa Disarankan Siapkan Alat Pemadam Kebakaran

id Sutoyo, Sampit, Kotim, Desa Disarankan Siapkan Alat Pemadam Kebakaran, Pemadam Kebakaran

Tiap Desa Disarankan Siapkan Alat Pemadam Kebakaran

Ilustrasi. (Istimewa)

Kami rasa dana desa bisa digunakan untuk antisipasi penanggulangan bencana, seperti banjir maupun kebakaran lahan...."
Sampit (Antara Kalteng) - Setiap desa di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah disarankan membeli alat pemadam kebakaran untuk mengantisipasi kebakaran lahan dan permukiman yang rawan terjadi di daerah ini.

"Kami rasa dana desa bisa digunakan untuk antisipasi penanggulangan bencana, seperti banjir maupun kebakaran lahan. Kepala BPBD juga sudah menyampaikan harapan ini kepada Kepala BPMDes supaya setiap desa waspada dan mengantisipasi bencana," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur (Kotim) Sutoyo di Sampit, Rabu.

Antisipasi sejak dini terhadap bencana, khususnya kebakaran lahan, sudah seharusnya dilakukan semua pihak. Mengingat, Kotim termasuk daerah yang cukup rawan bencana, seperti banjir, kebakaran permukiman dan lahan, angin kencang, abrasi, longsor dan lainnya.

Seperti pertengahan 2015 lalu, kabupaten ini termasuk daerah terparah dilanda bencana kebakaran lahan dan kabut asap. Saat itu penerbangan lumpuh, sekolah diliburkan dan banyak masyarakat terserang penyakit. Bahkan pemerintah harus menyiapkan rumah singgah untuk menangani warga korban asap.

"Kita antisipasi sejak dini agar kebakaran lahan dan asap sangat parah seperti itu tidak sampai terjadi lagi. Pencegahan harus kita lakukan dengan serius. Apalagi, BMKG memprediksi, tahun 2017 nanti kemarau sangat panjang yakni tujuh bulan. Kalau ini tidak diantisipasi, dampaknya sangat membahayakan," kata Sutoyo.

Data Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, total dana desa di Kotim tahun ini cukup besar yakni Rp 211 miliar lebih untuk 168 desa yang tersebar di 17 kecamatan. Rata-rata tiap desa mendapatkan sekitar Rp 1,225 miliar lebih. .

Dana desa tertinggi diperoleh Desa Lampuyang sebesar Rp1,803 miliar, sedangkan terendah di Desa Manjalin Rp1,084 miliar. Tidak berlebihan jika besarnya dana desa itu juga digunakan untuk antisipasi pencegahan dan penanggulangan bencana.