Legislator Kalteng Minta Pemkot Batasi Pendirian Toko Modern

id dprd kalteng, lantas sinaga, toko modern

Legislator Kalteng Minta Pemkot Batasi Pendirian Toko Modern

Anggota DPRD Kalteng P Lantas Sinaga. (Foto Antara Kalteng/Jaya WM)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Legislator Provinsi Kalimantan Tengah meminta Pemerintah Kota Palangka Raya membatasi pendirian toko modern untuk memberikan persaingan yang sehat dengan pengusaha kecil/tradisional.

Anggota Komisi A DPRD Kalteng Lantas Sinaga di Palangka Raya, Kamis, mengatakan sekarang ini pendirian toko modern seperti minimarket, foodmart, Alfamart, indomart, semakin banyak bahkan hampir terdapat di setiap jalan di ibukota provinsi ini.

"Kalau ini terus dibiarkan maka pelaku usaha kecil khususnya tradisional seperti kios, pedagang kaki lima (PKL), toko dan warung akan sulit bersaing bahkan pendapatannya menurun," tambahnya.

Politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini menyebut permasalahan tersebut hanya dapat diatasi apabila Pemkot memberikan perhatian dan membatasi pendirian toko modern tersebut, sehingga pengusaha lokal/tradisional terbantu untuk tetap berusaha.

Lantas mengatakan tantangan masyarakat Indonesia, khususnya di Kalteng sekarang ini dengan dibukanya pasar bebas, pemkot seharusnya lebih menonjolkan pasar tradisional dengan menjual bahan–bahan lokal, khas Kalteng baik dari makanan, sayuran, pakaian dan pernak–pernik.

"Kalau toko modern terus–menerus difasilitasi dan dibiarkan bertumbuh pesat, tentu masyarakat kecil semakin sulit bersaing. Pemkot seharusnya memberikan perhatian khusus kepada masyarakat pelaku usaha keci," ucapnya.

Anggota DPRD Kalteng itu mengatakan Pemkot bisa berupaya dengan menggandeng dinas–dinas terkait untuk membantunya. Mulai dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangaan dalam memberikan dana simpan pinjam sebagai modal, mengatur persaingan harga dan hal lainya yang menjadi ranah dinas tersebut.

"Pasar bebas ini bisa berpeluang dalam meraih keuntungan untuk masyarakat Kalteng, apabila kita lebih menjual hasil lokal. Alasannya karena seseorang yang mengunjungi suatu daerah pasti mencari khas tradisional dari tempat tersebut," demikian Lantas.