Masyarakat Diimbau Shalat Kusuf Saat Gerhana Matahari

id H Samsudin, Masyarakat Diimbau Shalat Kusuf, Gerhana Matahari, Kalteng

Masyarakat Diimbau Shalat Kusuf Saat Gerhana Matahari

Gerhana matahari total terlihat dari satelit mini Proba-2, pengamat Matahari milik ESA, yang menggunakan SWAP imager untuk mengabadikan gambar saat bulan melintas di depan matahari dalam foto handout dari Observatorium Kerajaan Belgia, Jumat (20/3).

Imbauan kami kepada yang beragama Islam untuk shalat sunat kusuf saat gerhana matahari total supaya kita diselamatkan, serta daerah dan negara kita dijagakan,"
Sampit (Antara Kalteng) - Kementerian Agama Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengimbau umat Islam melaksanakan shalat kusuf saat gerhana matahari total yang diperkirakan terjadi pada 9 Maret 2016.

"Imbauan kami kepada yang beragama Islam untuk shalat sunat kusuf saat gerhana matahari total supaya kita diselamatkan, serta daerah dan negara kita dijagakan," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kotawaringin Timur (Kotim) H Samsudin di Sampit, Jumat.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional memperkirakan, gerhana matahari total diperkirakan terjadi pada pagi hari tanggal 9 Maret nanti. Gerhana matahari akan melintasi 11 provinsi di Indonesia yakni Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Untuk wilayah Kalimantan Tengah, hanya dua daerah yang bisa menyaksikan gerhana matahari total ini dengan jelas. Yakni Sampit mulai gerhana matahari total pada pukul 07.27 WIB dan Palangka Raya mulai gerhana matahari total pukul 07.28 WIB.

Ini menjadi momen langka yang ditunggu banyak orang karena sangat jarang terjadi. Setelah 9 Maret nanti, gerhana matahari total diperkirakan baru akan terjadi lagi pada 2056 mendatang.

"Gerhana matahari merupakan bukti kebesaran Allah. Gerhana dalam ilmu falaq dan ilmu lain sudah jelas bahwa gerhana terjadi karena masalah perputaran matahari dan bulan. Jadi bukan ada istilah matahari dimakan raksasa atau kejadian lain," timpal Samsudin.

Fenomena alam ini juga patut dijadikan sebagai renungan tentang kekuasaan Allah dan mengingatkan bahwa manusia hanyalah makhluk yang wajib melaksanakan perintah Allah. Momen ini juga harus dimanfaatkan untuk menginstrospeksi diri dan bertekad untuk menjadi manusia yang lebih baik.