Nelayan Sukamara Keluhkan Kurangnya Pasokan Es Batu

id nelayan sukamara, nelayan, sukamara, es batu

Nelayan Sukamara Keluhkan Kurangnya Pasokan Es Batu

Nelayan. (istimewa)

Sukamara (Antara Kalteng) - Nelayan di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah mengeluhkan kurangnya mendapatkan pasokan es batu untuk mengawetkan ikan hasil tangkapan, akibat produksi pabrik es batu milik Pemkab sedang terganggu karena kerusakan mesin.

Wakil Bupati Sukamara H Windu Subagio di Sukamara, Kamis menyatakan sudah memerintahkan Kadis Kelautan dan Perikanan setempat untuk mengganti atau memperbaiki mesin pabrik es yang rusak.

"Kita siap memperbaiki atau beli baru mesin pabrik es batu, agar dapat membantu nelayan yang menggantungkan pemenuhan es batu pada pabrik es milik Pemkab," kata Wabup Windu.

Sementara itu Kadis Kelautan dan Perikanan Sukamara, Gunadi Nimer mengatakan pabrik es batu yang beroperasi di Kecamatan Jelai ditarget penyumbang PAD setiap tahun, namun hingga kini pabrik tersebut masih rusak.

Adanya kerusakan mesin dan tempat pencetak es tersebut, maka target penerimaan PAD tidak tercapai.

Dijelaskan pabrik es batu tersebut dibiayai atau dibangun menggunakan dana ana alokasi khusus (DAK) pada tahun 2006 hingga 2008, dan selama ini pabrik tersebut sudah beroperasi dan sangat membantu para nelayan untuk mendapatkan es batu.

Di sisi lain pabrik es tersebut dapat dioperasikan dengan membiayai keuntungan pabrik sendiri.

Dalam penjualan es, pabrik menjual dibawah harga pasar kepada para nelayan dimana harga jual turun seribu rupiah dari harga yang dijual pabrik lainnya, namun karena kerusakan pabrik untuk sementara tidak dioperasikan sambil menunggu alat cetak.

Menurutnya, untuk beroperasi lagi, DKP setempat sudah memesan alat cetak ke Jawa, sekaligus meminta tenaga khusus yang dapat memperbaiki kerusakan mesin, karena itu operasi pabrik sementara masih berhenti.

Kerusakan alat cetak dan mesin ini sangat berpengaruh terhadap bentuk es dan warna es sehingga kualitasnya menurun.

"Jadi kerusakan alat cetak es ini mempengaruhi terhadap bentuk es dan warna es kekuning-kuningan tidak seperti es batu lainnya, oleh karena itu pabrik untuk sementara distop sambil menunggu alat cetak yang sudah dipesan dari Jawa," ucap Gunadi

Sementara Sekretaris Kecamatan Jelai H Aini mengharapkan agar pabrik es dapat kembali dioperasikan, karena keberadaan pabrik es tersebut sangat membantu para nelayan untuk mendapatkan es batu.

"Kalau bisa pemerintah daerah secepatnya mengoperasikan pabrik tersebut, karena saat ini para nelayan sedang kebanjiran tangkapan, kalau tidak ada es batu tentu ikan-ikan hasil tangkapan akan cepat busuk dan tidak laku dijual," katanya.