Karo Keuangan Kalteng Meninggal Akibat Kanker Tenggorokan

id Karo Keuangan Kalteng Meninggal, Kalteng, kanker tenggorokan, meniggal

Karo Keuangan Kalteng Meninggal Akibat Kanker Tenggorokan

Ilustrasi (Istimewa)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Kepala Biro Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Yuman P Ranan yang meninggal di RSUD Doris Silvanus, Jumat (22/4) pagi, menurut keterangan pihak keluarga karena kanker tenggorokan.

Sakit almarhum sejak November 2015 lalu dan didiagnosa terjepit saraf tulang belakang namun tetap ingin turun ke kantor menyelesaikan semua tugas yang menjadi tanggungjawabnya, kata Erman P Ranan, kakak kandung Almarhum di Palangka Raya.

"Sebenarnya sudah banyak tempat didatangi almarhum untuk berobat dan tetap dengan diagnosa yang sama. Tapi, di Surabaya ternyata dokter yang menangani mendiagnosa almarhum terkena kanker dan belum jelas terkena kanker apa," tambahnya.

Erman yang pernah menjabat Kepala Dinas Perkebunan Kalteng itu menyebut informasi dari dokter di Surabaya itu membuat Yuman mulai tidak aktif bekerja atau mengambil cuti sejak Februari 2016 untuk memeriksa kesehatannya di rumah sakit Penang, Malaysia.

Dia mengatakan, sepulangnya dari Penang, kondisi almarhum nampak membaik, bahkan almarhum optimis dapat sembuh dari sakit yang dideritanya. Bahkan, setelah dua kali melakukan pengobatan di Penang, rencananya, Rabu (20/4), almarhum akan kembali berobat ke rumah sakit di Negara Malaysia itu.

"Tapi almarhum kelihatannya agak drop, sehingga, Sabtu (16/4) malam, kami bawa ke rumah sakit untuk dirawat. Mulai, Kamis (21/4), terlihat drop sekali, dan terkahir tadi, Jumat (22/4), kondisinya semakin menurun hingga akhirnya adik saya meninggal dunia," tutur Erman.

Kakak kandung Karo Keuangan Pemprov Kalteng ini pun mengaku sangat kehilangan. Sebab, menurutnya, adik saya ini dikenal sebagai orang yang ramah dengan siapa saja.

"Saya mewakili keluarga, memohon maaf kepada semua orang yang kenal dengan beliau, kalau selama hidupnya ada salah, baik dari tutur kata maupun tingkah laku. Sekali lagi mohon dimaafkan," demikian Erman.

Berdasarkan informasi, almarhum meninggal dunia sekitar pukul 08.31 wib, Jumat (22/4), di RSUD dr Dorris Sylvanus Palangka Raya. Pria kelahiran Bukit Bamba 27 Mei 1958 itu, meninggalkan empat orang anak Rio, Yohardio, Roni dan Setieldi, serta seorang isteri Elty Nahason.

Jenazah disemayamkan di rumah duka jalan G Obos induk No 92, seberang Euro futsal Palangka Raya.