Pasar Desa Tumpung Laung Tidak Berfungsi

id Muara Teweh, Barito utara, Pasar Desa Tumpung Laung, Pasar Tidak Berfungsi, Palangka Raya, barut, pasar Tumpung Laung

Pasar Desa Tumpung Laung Tidak Berfungsi

Ilustrasi, Petugas BPBD Barito Utara membersihkan pasar Pendopo Muara Teweh. (Foto Antara Kalteng/Untung Setiawan)

Pembangunan pasar desa itu terkesan mubazir yang lokasinya di sekitar darat Timbuk II dengan nilai anggaran sekitar Rp400 juta tersebut dinilai kurang pengkajian oleh dinas terkait. Terbukti meski sudah selesai dibangun tidak berfungsi sebagaimana me
Muara Teweh (Antara Kalteng) - Anggota DPRD Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah Leni Marlina menyoroti pembangunan pasar baru desa Tumpung Laung Kecamatan Montallat yang tidak difungsikan masyarakat atau pedagang di daerah tersebut.

"Pembangunan pasar desa itu terkesan mubazir yang lokasinya di sekitar darat Timbuk II dengan nilai anggaran sekitar Rp400 juta tersebut dinilai kurang pengkajian oleh dinas terkait. Terbukti meski sudah selesai dibangun tidak berfungsi sebagaimana mestinya," katanya di Muara Teweh, Kamis.

Pasar ini sudah lama selesai dibangun tetapi tidak dimanfaatkan, sebab lokasinya jauh dari pemukiman penduduk serta cukup jauh dari aliran Sungai Barito, sehingga pedagang lebih memilih berjualan di tempat lama atau pasar lama.

Hal ini harus menjadi catatan bagi dinas terkait agar kedepannya jangan lagi asal membangun pasar yang pada akhirnya tidak digunakan oleh para pedagang dan masyarakat. Anggaran yang digunakan untuk membangun pasar tersebut merupakan dana APBD Kabupaten setempat.

"Ke depan jika membangun pasar harus benar-benar dikaji terlebih dahulu apakah nantinya benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat atau tidak, sehingga tidak mubajir seperti bangunan pasar baru di Desa Tumpung Laung, sebab banyak pembangunan di daerah ini yang sama-sama memerlukan dana," kata politisi dari Partai Demokrat itu.

Camat Montallat, Gazali mengakui pasar desa yang dibangun tahun 2015 yang hanya sekali sepekan setiap hari Senin itu masih belum berfungsi atau dimanfaatkan para pedagang.

"Meski pasar telah selesai dibangun yang akan menampung ratusan pedagang sembako, kain, kelontong, sayur-sayuran serta warung makan dan minuman itu namun karena tidak cukup tempat berjualan atau los dan tak dilengkapi kamar kecil (wc), sehingga tidak difungsikan" katanya.

Rencanannya tahun 2016 ini pemerintah daerah yakni Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Barito Utara akan membangun kembali pasar tambahan di lokasi tersebut.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Barito Utara Hajran Noor mengatakan, pasar Tumpung Laung tersebut belum difungsikan karena tidak mampu menampung pedagang. Para pedagang saat ini masih menempati pasar lama.

Peningkatan pasar Tumpung Laung tahun lalu dilakukan dengan penambahan dua los lapak dengan alokasi dana Rp400 juta, sebelumnya sudah memiliki tiga los namun tidak dapat menampung para pedagang.

"Satu buah los dengan luas 8x2 meter yang hanya mampu menampung 12 pedagang saja. Untuk itu, tahun ini dianggarkan dua los lagi agar dapat menambah jumlah pedagang dan itupun sebenarnya dianggap masih kurang dengan alokasi dana Rp180 juta," kata dia.