Lampu Penerangan Jalan Di Kotawaringin Timur Banyak Hilang

id Dishub Kotim, Pemkab kotim, sampit, lampu penerangan hilang, Lampu Penerangan Jalan Di Kotawaringin Timur Banyak Hilang, Fadlian Noor

Lampu Penerangan Jalan Di Kotawaringin Timur Banyak Hilang

Ilustrasi, (ANTARA FOTO/Ronny NT/pras/15)

Sampit (Antara Kalteng) - Lampu penerangan jalan umum di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng masih sangat minim, namun ironisnya lampu yang ada pun kini banyak yang hilang, diduga kuat karena dicuri.

"Setelah peralatan datang, langsung dipasang, tapi begitulah kondisinya (hilang)," kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur (Kotim) H Fadlian Noor di Sampit, Senin.

Penerangan jalan umum di Kotawaringin Timur umumnya merupakan bantuan dari pemerintah pusat. Peralatan penerangan jalan ini menggunakan tenaga surya sehingga bisa dipasang di titik-titik yang dianggap strategis meski tidak terlalu dekat dengan jaringan listrik pemerintah.

Sebagian lampu penerangan dipasang di jalan-jalan dalam kota, namun sebagian besar dipasang di titik-titik rawan kecelakaan di sepanjang ruas jalan Trans Kalimantan Poros Selatan yang melintasi kabupaten ini, khususnya di Jalan Tjilik Riwut dan Jenderal Sudirman. Keberadaannya cukup membantu karena masih banyak kawasan yang jauh dari permukiman sehingga sangat gelap jika tidak dipasangi lampu penerangan jalan.

Pantauan di lapangan, lampu penerangan jalan umum di sejumlah titik di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, sudah tidak bisa difungsikan karena peralatannya hilang, diduga dicuri orang. Secara kasat mata, peralatan yang hilang yakni panel surya yang letaknya di bagian paling atas tiang dan accu yang disimpan di kotak besi yang letaknya juga sangat tinggi.

Jika memang perlengkapan penerangan jalan itu dicuri, pelakunya dipastikan orang yang memang sudah memahami betul dengan lampu penerangan. Pelakunya juga sudah mempersiapkan diri dengan berbagai peralatan sehingga bisa mencuri panel surya dan accu yang letaknya mencapai belasan meter tingginya dari tanah.

"PJU itu dipasang oleh Dishubkominfo atau Balai LLAJ-ASDP. Peralatan yang hilang bukan hanya pada PJU-PJU yang ada di Jalan Sudirman, tetapi juga lokasi lainnya. Kami juga sangat prihatin dengan kondisi ini karena yang dirugikan adalah masyarakat banyak. Lampu itu untuk kepentingan orang banyak untuk menghindari kecelakaan," kata Fadlian.

Lampu penerangan jalan umum kini menjadi incaran pencuri. Panel surya dan accu saja harganya mencapai jutaan rupiah sehingga pencuri menjadikan fasilitas publik ini sasaran empuk aksi kejahatan mereka tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan bagi masyarakat luas.

Fadlian berharap kesadaran semua pihak bahwa lampu penerangan jalan umum untuk kepentingan masyarakat luas. Bukan perkara mudah memperjuangkan agar pemerintah pusat mau memberikan bantuan tersebut karena daerah lain di Indonesia juga mengusulkan bantuan yang sama. Oleh karena itu sangat disesalkan ketika bantuan tersebut disetujui dan dipasang, ternyata malah ada yang tega mencurinya untuk kepentingan pribadi.

Pemerintah daerah berharap kepolisian dapat menangkap dan menindak tegas pelakunya karena aksi kejahatan ini telah merugikan banyak orang. Hukuman yang diberikan juga harus menimbulkan efek jera bagi pelakunya.