Tambang Pemicu Tertinggi Pertumbuhan Ekonomi Kalteng

id Hanif Yahya, Tambang, Pemicu Tertinggi Pertumbuhan Ekonomi, Kalteng, Palangka Raya

Tambang Pemicu Tertinggi Pertumbuhan Ekonomi Kalteng

Ilustrasi, Salah satu kawasan tambang batu bara di wilayah Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara (FOTO ANTARA Kalteng/Kasriadi)

Tingginya peran pertambangan terhadap pertumbuhan ekonomi triwulan I Kalteng ini terlihat dari adanya kenaikan ekspor batubara dari pelabuhan luar Kalteng...."
Palangka Raya (Antara Kalteng) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah mencatat lapangan usaha pertambangan dan penggalian menjadi pemicu tertinggi pertumbuhan ekonomi provinsi ini untuk triwulan I tahun 2016 yang berada di angka 5,17 persen.

Tiga tertinggi pendorong laju pertumbuhan menurut lapangan usaha yakni pertambangan dan penggalian 12,81 persen, disusul jasa pendidikan 12,70 persen dan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan serta an Jaminan Sosial wajib 11,38 persen, kata Kepala BPS Kalteng Hanif Yahya di Palangka Raya, Rabu.

"Tingginya peran pertambangan terhadap pertumbuhan ekonomi triwulan I Kalteng ini terlihat dari adanya kenaikan ekspor batubara dari pelabuhan luar Kalteng. Ditambah lagi ada 15 perusahaan yang memiliki izin kontrak karya di Kalteng, tujuh diantaranya aktif beroperasi," ucapnya.

Selain itu, adanya fenomena baru di Kabupaten Barito Utara bahwa produksi batubaranya di triwulan I tahun 2016 mencapai 3,2 juta ton, sehingga beberapa faktor ini membuat pertambangan dan penggalian menjadi pemicu tertinggi pertumbuhan ekonomi Kalteng jika dilihat dari lapangan usaha.

Hanif mengatakan apabila perekonomian Kalteng triwulan I diukur berdasarkan produk domestik bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp26.670,8 miliar. Sementara pertumbuhan ekonomi Kalteng triwulan I yang berkisar 5,17 persen pengalami perlambatan jika dibandingkan triwulan IV tahun 2015 mencapai 6,56 persen.

"Kalau sumber utuama pertumbuhan ekonomi Kalteng triwulan I-2016 adalah industri pengolahan sebesar 0,97 persen, diikuti perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil maupun sepeda motor sebesar 0,91 persen, dan administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial 0,69 persen," paparnya.

Kepala BPS Kalteng ini menambahkan, PDRB provinsi nomor dua terluas di Indonesia ini menurut pengeluaran, didominasi komponen ekspor 44,94 persen, pembentukan modal tetap bruto 44,25 persen dan pengeluaran konsumsi rumah tangga 42,33 persen.

Sedangkan mengenai PDRB dan laju pertumbuhan PDRB di Pulau Kalimantan menurut provinsi tahun dasar 2010, triwulan i-2016 atas dasar harga konstan yakni Kalimantan Timur 119 529,9, Kalimantan Barat 29 049,9, Kalimantan Selatan 26 752,0, Kalteng 20 408,0.

"Kontribusi pertumbuhan ekonomi di Pulau Kalimantan untuk Nasional 6,67 persen," demikian Hanif.