Meningkat Dukungan Investor Untuk Pariwisata Kotawaringin Timur

id kotawaringin timur, sampit water park, bupati kotim, supian hadi

Meningkat Dukungan Investor Untuk Pariwisata Kotawaringin Timur

Sampit Water Park. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Tekad Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menjadikan Sampit sebagai kota tujuan wisata tampaknya mulai mendapat dukungan investor yang membaca peluang baru tersebut.

"Sekarang investasi terus berdatangan. Kini Sampit memiliki `water park` terbesar di Indonesia dan Juli nanti akan hadir bioskop untuk hiburan warga. Ini sejalan dengan program pemerintah daerah yang ingin menjadikan Sampit sebagai kota tujuan wisata," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit.

Pemerintah daerah terus membenahi dan meningkatkan objek wisata di daerah ini. Tujuannya agar semakin banyak wisatawan yang datang berkunjung ke daerah ini sehingga berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat.

Objek wisata Pantai Ujung Pandaran menjadi salah satu lokasi yang kini terus dibenahi. Dampaknya sangat positif karena pengunjung meningkat dan pengusaha pun ramai-ramai membangun penginapan di kawasan pantai sehingga perekonomian di kawasan itu makin menggeliat.

Supian meyakinkan, sudah banyak bukti daerah yang perekonomiannya tetap stabil di tengah krisis karena mereka mengandalkan sektor pariwisata. Itu pula yang menjadi tujuan pemerintan daerah memaksimalkan pariwisata dengan harapan sektor ini bisa menjadi andalan baru penopang perekonomian daerah.

"Seperti `Sampit Water Park` memang bukan milik pemerintah daerah tapi pemerintah daerah dan masyarakat banyak dapat manfaat dari sini. Perputaran ekonomi meningkat, ada penyerapan tenaga kerja dan sektor usaha lainnya bermunculan sebagai dampak ikutannya. Kalau pemerintah daerh yang membangunnya dan harus mengeluarkan dana hingga Rp50 miliar seperti ini, pasti sulit. Jadi mari kita berpikir jernih dan luas soal ini," kata Supian.

Bupati termuda di Kalimantan Tengah ini mencontohkan tentang kebijakannya membangun patung ikan jelawat dan fasilitas pendukungnya untuk dijadikan ikon daerah. Saat itu banyak yang menentang karena menganggap proyek ini mubazir, namun kini masyarakat merasakan manfaat kehadiran objek wisata yang menjadi kebanggaan daerah.