Bupati Pesimistis Sampit Bisa Kembali Raih Adipura

id Pemkab Kotim, Bupati Kotim Supian Hadi, Adipura, Kotim optimis raih adipura

Bupati Pesimistis Sampit Bisa Kembali Raih Adipura

Ilustrasi,Bupati Kotim, H Supian Hadi (kiri) bersama ribuan warga makan ikan jelawat untuk membuat rekor makan ikan jelawat dengan peserta terbanyak, Sabtu (21/2/2015).

Sampit (Antara Kalteng) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalteng, H Supian Hadi tampak pesimistis Kota Sampit bisa meraih kembali piala Adipura karena menilai kebersihan kota belakangan ini jauh menurun dibanding sebelumnya.

"Misalkan tahun ini kita dapat Adipura, saya kira itu hanya bonus saja. Kalau saya lihat tahun ini sulit bagi kita mendapatkan piala Adipura," kata Supian Hadi saat memberi arahan pada Forum Gabungan Perangkat Daerah membahas rancangan rencana strategis perangkat daerah Kotawaringin Timur tahun 2016-2021 di Sampit, Senin.

Pernyataan Supian ini cukup membuat kaget karena selama ini dia yang paling bersemangat dan terus memotivasi jajarannya untuk meningkatkan kebersihan. Dia juga tak henti-hentinya mengajak masyarakat membersihkan lingkungan masing-masing agar menjadi bersih dan nyaman.

Dari empat kali piala Adipura yang diraih Sampit yakni 1997, 2012, 2013 dan 2014, tiga di antaranya diraih semasa periode pertama pemerintahan Supian Hadi bersama HM Taufiq Mukri. Namun pada 2015 lalu setelah berakhir masa jabatan mereka, Adipura gagal diraih Sampit. Kini di awal periode ke dua pasangan Supian dan Taufiq, tampaknya piala Adipura juga belum bisa diraih kota ini.

Supian mengkritisi kinerja pasukan kuning yang dinilainya menurun. Kebersihan jalan dan fasilitas umum saat ini tidak sebersih dulu. Badan jalan memang terlihat bersih, tapi trotoar banyak yang dibiarkan masih kotor sehingga kurang enak dipandang. Contoh lainnya yaitu pagar kantor bupati yang terlihat kotor karena jarang dibersihkan.

"Saya meminta kepada kepala SKPD (satuan kerja perangkat daerah) lebih tegas. Kalau ada pasukan kuning yang malas, pecat saja. Kita sudah beberapa kali mengingatkan," tegas Supian.

Supian mencontoh Balikpapan yang petugas kebersihannya menurutnya sangat disiplin dalam menjalankan tugas meski hanya digaji Rp1,2 juta per bulan. Petugas kebersihan di Sampit yang digaji sekitar Rp2 juta, seharusnya memiliki motivasi kerja yang jauh lebih tinggi.

Supian juga memperingatkan Dinas Pekerjaan Umum serta Dinas Perumahan, Tata Kota dan Kebersihan yang terkait erat dengan tugas menjaga kebersihan kota ini. Dia memerintahkan dua instansi ini untuk meningkatkan kinerja, khususnya dalam hal menjaga kebersihan kota.