Kotawaringin Timur Optimistis Swasembada Beras

id kotawaringin timur, swasembada beras, ketahanan oangan, bupati kotim

Kotawaringin Timur Optimistis Swasembada Beras

Bupati Kotim H Supian Hadi (FOTO ANTARA Kalteng/Untung Setiawan)

Sampit (Antara  Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, makin optimistis bisa mencapai target swasembada beras pada 2017 nanti setelah peningkatan signifikan hasil produksi beras petani setempat.

"Kami yakin tahun 2017 nanti Kotawaringin Timur sudah bisa swasembada beras, tahun 2018 kita berharap sudah surplus dan mudah-mudahan tahun 2019 kita mampu memasok beras untuk daerah lain. Kami yakin bisa," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Selasa.

Selasa pagi, Supian menghadiri panen raya padi di Desa Parebok Kecaman Teluk Sampit. Desa ini merupakan salah satu desa penghasil beras yang cukup tinggi di Kotawaringin Timur.

Kawasan Selatan merupakan kawasan lumbung beras di Kotawaringin Timur. Ada empat kecamatan di kawasan dekat laut ini yakni Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut. Produksi berasnya jauh lebih tinggi dibanding kecamatan lainnya.

Pemerintah daerah terus mendorong petani untuk meningkatkan produksi beras karena potensinya sangat besar. Selain intensifikasi dengan dukungan pemanfaatan teknologi dan bantuan lainnya, peningkatan produksi juga dilakukan melalui ekstensifikasi yakni cetak sawah baru.

Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kotawiringin Timur, Made Dikantara mengatakan, pemerintah daerah memaksimalkan musim tanam asep atau April-September untuk mengejar target tanam supaya hasil panen nanti bisa mencapai swasembada beras di daerah ini.

"Untuk Okmar posisi luas tanam kita sekitar 24.000 hektare. Saat luas tanam 23.000 hektare saja, kita cuma kekurangan beras sekitar 4.500 ton. Kalau musim tanam asep ini bisa, maka terlampaui," kata Made.

Musim tanam asep masih bisa dimaksimalkan karena potensinya masih sangat besar. Jika bisa direalisasikan sehingga luas tanam mencapai 27.000 hektare sehingga produksi padi mencapai 100.000 ton, maka sudah dipastikan daerah ini swasembada beras karena kebutuhan saat ini hanya 86.000 ton.

Untuk meningkatkan produksi padi, pemerintah daerah masih mengandalkan ekstensifikasi yakni perluasan areal tanam. Tahun ini Kotawaringin Timur melakukan cetak sawah baru 200 hektare, yakni di Lempuyang 100 hektare bekerja sama dengan TNI, kemudian di Kecamatan Mentaya Hulu 50 hektare dan Telaga Antang 50 hektare.