Kalteng Diharapkan Terapkan Pendidikan Moral Di Sekolah

id DPRD Kalteng, Anggota Komisi C DPRD Kalteng Ahmad Amur, Ahmad Amur, Kalteng Diharapkan Terapkan Pendidikan Moral Di Sekolah

Kalteng Diharapkan Terapkan Pendidikan Moral Di Sekolah

Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah, Achmad Amur di ruang kerjanya, Rabu (25/5). (FOTO ANTARA Kalteng/Rendhik Andika)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - DPRD Provinsi Kalimantan Tengah mengatakan agar pengajar kembali memperkenal, memperdalam dan menerapkan pelajaran-pelajaran mengenai pendidikan Moral Pancasila, Agama dan Budaya kepada generasi penerus bangsa.

"Rencananya kembali menerapkan pendidikan moral itu sudah kita diskusikan bersama ketua komisi jadi minggu depan kita akan lakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama dengan eksekutif terkait pelaksanaanya," kata Anggota Komisi C DPRD Kalteng Ahmad Amur di Palangka Raya, Senin.

Menurut mantan Bupati Pulang Pisau dua periode ini, pengajaran tersebut sangat penting diberikan karena berkaitan lunturnya moral-moral sehingga membuat individu tidak mampu membatasi diri dan terjerumus kedalam permasalahan negative seperti obat-obatan, minuman keras dan pelecehan seksual.

Amur mengatakan alasan penerapan pendidikan moral seperti budi pekerti, karakter dan tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila, agama dan budaya dalam dunia pendidikan diperlukan karena pelaku maupun korban dari kejahatan tersebut tidak hanya pada usia tertentu melainkan semua usia.

"Dalam pendidikan moral kita bisa tau ini yang boleh dan tidak boleh dilakukan sehingga kalau anak-anak mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari orang lain maka ada reaksi penolakan. Begitu pula yang ingin melakukan hal tidak baik mereka akan mempertimbangkan resikonya," kata dia

Selain itu, Politisi yang juga Anggota Fraksi KBPP ini mengatakan, penerapan dan pelaksanaan pendidikan moral itu juga memerlukan dukungan dari lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah.

"Ya kalau sekarang ini saya liat anak, cucu maupun keponakan penjagaannya hanya dilakukan oleh keluarga saja. Peran lingkungan dan sekolah itu justru sangat kecil sekali. Rasa perduli satu sama lain itu sepertinya minim," jelas dia.

Terlepas dari itu semua dia pun mengatakan, dalam pertemuan RDP yang dilakukan bersama Pemprov terkait bukan hanya sebatas membicarakan pelaksanaan pemberian pendidikan moral saja tetapi penerapan sampai ketingkat kabupaten dan kota pun perlu dilakukan agar lebih merata.

"Supaya ini satu suara sampai ke tingkat bawah maka kami juga harus berdiskusi bagamana caranya supaya pelaksanaan bisa merata dilakukan. Kemudian seperti sekolah swasta agama juga tentunya diikutsertakan,"kata demikian Amur.