Pemkab Beri Waktu Relokasi Terminal Pelabuhan Sampit

id kotawaringin timur, pelabuhan sampit, bupati kotim, Supian hadi, Relokasi Terminal Pelabuhan Sampit, pemkab kotim

Pemkab Beri Waktu Relokasi Terminal Pelabuhan Sampit

Bupati Kotim H Supian Hadi (kanan) dan Kepala Dishubkominfo H Fadlian Noor berbincang dengan seorang penumpang yang sempat dimintai keterangan oleh petugas pelabuhan karena membawa ayam tanpa memenuhi aturan, Sabtu (25/6/2016). (FOTO ANTARA Kalteng/N

Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah memberi waktu kepada PT Pelabuhan Indonesia III untuk mempertimbangkan relokasi Terminal Sampit Pelabuhan Sampit.

"Rencana kami, 1 Januari 2017 sudah terlaksana, tapi kasihan juga kalau belum siap sarananya di sana. Kami beri waktu sampai Pelindo selesai menyiapkan di sana," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Jumat.

Pelabuhan Sampit mempunyai dua terminal, yakni Terminal Sampit yang digunakan untuk bongkar muat penumpang, kendaraan dan barang, serta Terminal Bagendang yang difungsikan untuk bongkar muat peti kemas dan curah cair.

Pemerintah daerah meminta Pelindo III memindahkan aktivitas di Terminal Sampit ke Terminal Bagendang sehingga kawasan kota bebas dari aktivitas bongkar muat. Alasannya, kendaraan-kendaraan berat yang keluar-masuk Terminal Sampit membuat jalan di kota cepat rusak serta rawan memicu kecelakaan.

Jika relokasi sudah terlaksana, pemerintah daerah akan menata kawasan eks Terminal Sampit menjadi kawasan wisata. Di sisi lain, pemusatan aktivitas Pelabuhan Sampit di Terminal Bagendang akan memudahkan pengembangan dan sejalan program tol laut oleh pemerintah pusat dengan mengembangkan 24 pelabuhan strategis, salah satunya adalah Pelabuhan Sampit.

"Kalau ini terwujud maka akan menciptakan ekonomi baru di Bagendang. Peluang usaha baru akan muncul seperti angkutan, penginapan, perdagangan dan lainnya. Harapannya, Bagendang akan tumbuh menjadi sebuah kota baru," harap Supian.

Meski begitu, Supian tampaknya juga masih membuka ruang komunikasi terhadap rencana itu. Jika memang Pelindo III masih menginginkan Terminal Sampit tetap ada dan dikembangkan sejalan dengan perencanaan pemerintah daerah, dia berharap aktivitas yang dipertahankan hanya untuk kapal penumpang, sedangkan kapal pengangkut barang dan kendaraan harus direlokasi ke Terminal Bagendang.

General Manager PT Pelindo III Cabang Sampit, Agus Dwi Wahyono yakin pengembangan pelabuhan bisa disesuaikan dengan konsep pengembangan pariwisata di daerah itu.

"Harapan kami, ini pasti bisa disinergikan," katanya.

Kita akan menyesuaikan dengan konsep pelabuhan pariwisata, misalnya dengan membangun fasilitas pendukung seperti hotel dengan konsep pariwisata, tanpa menghilangkan fungsi bongkar muat penumpang," kata Agus.

Untuk memindahkan aktivitas bongkar muat barang ke Terminal Bagendang dinilai tidak ada masalah karena terminal itu saat ini memang digunakan untuk bongkar muat peti kemas dan curah cair. Namun jika aktivitas kapal penumpang juga dipindah ke Terminal Bagendang, maka perlu koordinasi dan pertimbangan direksi pusat karena membutuhkan persiapan matang untuk penyediaan sarana pendukungnya, seperti ruang tunggu penumpang dan lainnya.

"Kami akan minta keringanan agar terminal penumpang tetap di Sampit, mungkin satu atau dua tahun. Tahun anggaran 2017 perencanaannya terminal penumpang tetap di Sampit. Di sana masih bisa diperuntukkan bagi kapal penumpang, sedangkan untuk pengembangan itu di Terminal Bagendang," jelas Agus.

Pelindo III bahkan sudah merencanakan membangun ulang terminal penumpang di Sampit dengan konsep modern, yakni memadukannya dengan hotel dan pertokoan. Namun unsur ciri khas daerah akan tetap masuk dalam desain modern ini.

Meski begitu, Agus kembali menegaskan bahwa Pelindo III akan menampung dan akan mempertimbangkan keinginan pemerintah daerah agar aktivitas bongkar muat barang dan penumpang dipindah ke Terminal Bagendang. Pelindo III Cabang Sampit sudah menyampaikan masalah ini kepada pimpinan pusat.