Ini Penembak Warga Bukit Santui, Diringkus Polisi Kotim

id kotawaringin timur, polres kotim, penembak warga bukit santui

Ini Penembak Warga Bukit Santui, Diringkus Polisi Kotim

Kapolres Kotawaringin Timur, AKBP Hendra Wirawan menginterogasi Jhoni, tersangka pelaku penembakan warga Desa Tumbang Sapia Kecamatan Bukit Santuai, saat berada di Markas Polres Kotawaringin Timur, Jumat (1/7/2016). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, meringkus Jhoni, seorang tersangka penembakan warga di Kecamatan Bukit Santuai.

"Kasus ini masih kami dalami. Tersangka mengaku melakukan penembakan itu karena dendam, tetapi korban mengaku tidak kenal dengan pelaku. Pelaku sepertinya di bawah pengaruh minuman keras atau narkoba," kata Kapolres AKBP Hendra Wirawan di Sampit, Jumat.

Penembakan terjadi Kamis (30/6) sekitar pukul 15.00 WIB. Korbannya adalah Bunoe (26), warga Desa Tumbang Sapia RT 02 RW 01 Kecamatan Mentaya Hulu.

Saat kejadian, korban bersama istrinya hendak pulang ke kampung mereka. Saat di perjalanan, roda sepeda motor mereka bocor. Korban kemudian mencari bengkel, sedangkan istrinya menunggu di dekat rumah warga.

Saat melintas di depan rumah tersangka di Desa Tumbang Penyahuan RT 02 RW 02 Kecamatan Bukit Santuai, tiba-tiba tersangka keluar rumah dan menembak korban menggunakan senjata api rakitan.

Tembakan tersangka mengenai lengan sebelah kanan tembus mengenai perut tembus pinggang sebelah kiri, sehingga menyebabkan korban terjatuh dari sepeda motor.

Korban sempat berlari sekitar 50 meter untuk menyelamatkan diri. Korban kemudian ditolong warga dan langsung dilarikan ke puskesmas. Korban sempat dirujuk ke RSUD dr Murjani Sampit, namun karena luka cukup serius sehingga harus dirujuk ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Tersangka telah diamankan dan dibawa ke Mapolres Kotawaringin Timur. Saat di hadapan penyidik, tersangka terlihat masih berbicara kurang jelas, diduga masih di bawah sadar.

"Saya tegaskan ini adalah kasus pidana murni antara tersangka dengan korban. Kami meminta Kapolsek dan Bhabinkamtibmas untuk meredam masyarakat berbeda kampung. Jangan sampai ada gejolak. Kasus ini ditangani secara profesional," tegas Hendra.

Sementara itu tersangka di hadapan penyidik mengaku dendam karena pernah dikeroyok korban dan rekan-rekannya. Namun dia mengaku tidak sadar menembak korban karena sebelumnya dia minum arak sehingga lupa apa yang dilakukannya.

Selain senjata yang digunakan menembak korban, tersangka mengaku masih memiliki satu senjata api lainnya. Petugas masih mencari satu senjata api yang diakui masih disimpan di rumah tersangka.