Kotawaringin Timur Perbaiki Kekurangan Dalam Penilaian Adipura

id Kotawaringin Timur, Sampit, Kotim, Putu Sudarsana, Piala Adipura, Menteri Lingkungan Hidup, Gagal adipura

Kotawaringin Timur Perbaiki Kekurangan Dalam Penilaian Adipura

Sebuah truk terlihat penuh muatan sampah saat melintas di Jalan Achmad Yani Sampit, Senin (25/7/2016). Belum maksimalnya penanganan sampah menjadi salah satu penyebab Sampit tidak lagi meraih Adipura dua tahun terakhir. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengevaluasi kekurangan yang menyebabkan daerah ini gagal meraih piala Adupura dua tahun terakhir dan berusaha memperbaikinya.

"Salah satu kelemahan kita adalah tidak bisa menghitung seberapa besar multi efek kebersihan terhadap kesehatan, pendidikan dan lainnya. Akhirnya ketika itu ditanyakan saat paparan, kita tidak bisa menyajikannya," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Putu Sudarsana di Sampit, Selasa.

Banyak hal yang harus dibenahi supaya daerah ini bisa kembali mempersembahkan piala Adipura untuk Sampit sebagai kota kecil terbersih. Koordinasi antarinstansi juga harus ditingkatkan agar upaya yang dilakukan bisa lebih maksimal.

Dia mengakui penilaian Adipura makin berat dan ketat sehingga memerlukan kerja keras. Setelah penilaian lapangan, tahapan dilanjutkan dengan penilaian Dewan Pertimbangan yang beranggotakan sejumlah tokoh nasional yang pernah menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup.

Putu yang juga Ketua Tim Adipura yang dibentuk Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, mengaku sempat berharap tahun ini Adipura berhasil diraih. Apalagi beberapa hari sebelum diumumkan, daerah ini diundang menyampaikan paparan di hadapan tim pusat.

"Biasanya kalau diundang paparan itu berarti kita dapat Adipura. Tapi setelah itu saya tunggu-tunggu ternyata kita tidak dapat undangan menerima Adipura. Penilaian pemerintah bukan hanya kebersihan, tetapi bagaimana keterlibatan dan peran aktif masyarakat menjaga kebersihan," kata Putu.

Meski begitu dia sangat menghargai kerja keras semua pihak selama ini. Kegagalan tahun ini menjadi pengalaman untuk diperbaiki di tahun-tahun mendatang.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kotawaringin Timur, Suparman, tidak berkomentar banyak terkait masalah ini. Dia hanya mengamini bahwa masih ada hal-hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan.

"Yang jelas, hasilnya seperti ini. Untuk melihat lebih detail, kita tunggu hasil dari tim sehingga kita bisa memperbaiki mana saja yang masih kurang," kata Suparman.

Kotawaringin Timur sudah empat kali meraih piala Adipura untuk Sampit sebagai kota kecil terbersih. Dari empat kali piala Adipura itu yakni tahun 1997, 2012, 2013 dan 2014, tiga di antaranya diraih semasa periode pertama pemerintahan Supian Hadi bersama pasangannya, HM Taufiq Mukri.

Sayangnya pada 2015 lalu setelah berakhir masa jabatan mereka, Adipura gagal diraih Sampit. Tahun 2016 ini pun yang merupakan tahun pertama di periode ke dua pemerintahan Supian Hadi-Taufiq Mukri, piala Adipura juga kembali gagal diraih.