Sampit (Antara Kalteng) - BPJS Kesehatan Cabang Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menggelar pemeriksaan kanker serviks di 26 titik di empat kabupaten bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat.
"Layanan pemeriksaan untuk kaum perempuan itu tersebar di Kotawaringin Timur sebanyak 13 lokasi, Lamandau dua lokasi, Kotawaringin Barat dua lokasi dan Seruyan sembilan lokasi. Untuk Sukamara belum ada. Khusus untuk di Sampit yaitu di Puskesmas Baamang 1, Puskesmas Baamang 2, Puskesmas Pasir Putih dan Puskesmas Ketapang 1," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sampit, Atulyadi di Sampit, Jumat.
Pencegahan kanker serviks atau kanker leher rahim dapat dilakukan dengan "pap smear" atau IVA (inspeksi visual dengan asam asetat). Senin pagi, BPJS Kesehatan secara serentak menggelar senam sehat dan gebyar pemeriksaan IVA dalam rangka HUT ke 48 BPJS Kesehatan. Kegiatan sosial itu juga ditargetkan masuk Museum Rekor Indonesia.
Di Kotawaringin Timur, kegiatan itu dilaksanakan di ikon kota Patung Jelawat. Selain sekitar 300 peserta perempuan dari berbagai kalangan, turut hadir Bupati H Supian Hadi dan Kepala Dinas Kesehatan dr Faisal Novendra Cahyanto. Kegiatan juga diisi dengan sosialisasi tentang kanker serviks dengan menghadirkan dr Elva Yonathan sebagai narasumber.
"Kami berterima kasih karena dukungan pemerintah daerah luar biasa. Untuk `papsmear` kami harapkan bisa sebanyak-banyaknya, sedangkan IVA ditargetkan 100 orang," tambah Atulyadi.
Bupati H Supian Hadi mengaku sangat mendukung kegiatan itu mengingat kanker serviks sangat berbahaya bagi perempuan. Dia bahkan mendorong agar remaja putri memeriksakan diri untuk mencegah penyakit mematikan itu.
"Terkadang masyarakat sulit diajak memeriksakan kesehatan meskipun gratis. Penyakit kanker serviks dan kanker payudara di Indonesia cukup tinggi. Ini sangat memprihatinkan. Saya yakin rekor MURI bukanlah tujuan utama BPJS melaksanakan kegiatan ini, tapi lebih pada ingin membiasakan masyarakat Indonesia memeriksakan kesehatan dan menyelamatkan masyarakat," kata Supian.
Kanker serviks dapat dikenali pada tahap pra-kanker dengan melakukan skrining atau deteksi dini. Skrining kanker serviks dapat dilakukan dengan pemeriksaan pap smear atau IVA yakni pemeriksaan dengan cara melihat langsung serviks atau leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5 persen.
Penyakit kanker serviks secara nasional selama Januari hingga Juni 2016, pada pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan mencapai 45.006 kasus dengan total biaya yang dikeluarkan Rp 33,4 muliar, sedangkan di tingkat rawat inap ada 9.381 kasus dengan total biaya Rp 51,3 miliar.
Masyarakat diminta tidak khawatir terkait biaya karena deteksi dini kanker serviks masuk dalam skema pembiayaan jaminan kesehatan nasional dan Kartu Indonesia Sehat. Kanker serviks umumnya terdeteksi sudah pada stadium lanjut sehingga menimbulkan risiko tinggi dan biaya tinggi.
Berita Terkait
Kotim melestarikan kuliner tradisional lewat lomba malamang
Rabu, 24 April 2024 6:59 Wib
Pabrik pakan ikan Kotim siap sediakan produk dengan harga terjangkau
Selasa, 23 April 2024 23:01 Wib
BKSDA Sampit pastikan orang utan telah keluar dari kawasan bandara
Selasa, 23 April 2024 22:51 Wib
Raih empat kursi, Gerindra siap berkoalisi dengan Demokrat di Pilkada 2024 Bartim
Selasa, 23 April 2024 22:44 Wib
JCH Barito Timur diminta jaga kesehatan dan konsumsi makanan sehat
Selasa, 23 April 2024 20:50 Wib
Disdik Kotim dukung optimalisasi program SPAB
Selasa, 23 April 2024 16:28 Wib
Pegiat berharap permainan habayang bisa difasilitasi di sekolah
Selasa, 23 April 2024 13:49 Wib
Bupati Kotim targetkan pabrik es operasional tahun ini
Selasa, 23 April 2024 5:38 Wib