Bupati Apresiasi Pemberdayaan Ekonomi di Lapas Sampit

id kotawaringin timur, lapas sampit, bupati kotim, h supian hadi, pemberdayaan warga binaan lapas sampit

Bupati Apresiasi Pemberdayaan Ekonomi di Lapas Sampit

Bupati Kotawaringin Timur, H Supian Hadi memenuhi permintaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Sampit untuk bernyanyi dan berjoget bersama usai penyerahan remisi umum peringatan HUT Kemerdekaan RI, Minggu (17/8). (FOTO ANTARA Kalteng/Nor

Sampit (Antara Kalteng) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, H Supian Hadi mengapresiasi pemberdayaan ekonomi yang dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Sampit.

"Tujuannya untuk kepentingan bersama warga binaan tapi itu memberi pengalaman yang berharga bagi warga binaan untuk berwirausaha setelah bebas nanti. Dengan bekal itu, saudara-saudara kita itu nanti bisa memulai usaha," kata Supian di Sampit, Kamis.

Beberapa program pemberdayaan ekonomi yang dilaksanakan di Lapas Sampit yaitu perikanan, pertanian dan kerajinan tangan. Pihak Lapas memanfaatkan lahan kosong membuat kolam untuk membudidayakan ikan serta mengolah tanam untuk ditanami sayuran.

Warga binaan juga didorong menghasilkan karya seperti tas rajut, gantungan kunci dan miniatur bangunan terbuat dari batok kelapa serta kegiatan lain. Kegiatan itu disambut antusias warga binaan karena dirasa sangat bermanfaat.

"Masalah ekonomi sering menjadi latar belakang orang melakukan tindak pidana. Dengan bekal kemampuan yang didapat, mereka tidak bingung lagi memulai usaha setelah bebas nanti. Warga binaan juga saudara-saudara kita yang harus kita perhatikan," kata Supian.

Supian memerintahkan Dinas Perikanan dan Kelautan serta Dinas Pertanian Peternakan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan untuk membantu kebutuhan program pemberdayaan ekonomi di Lapas Sampit, sesuai aturan. Sedangkan untuk membantu pemasaran produk, dia meminta Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar untuk memfasilitasinya.

Kepala Lapas Klas IIB Sampit, Muhammad Khaeron berterima kasih karena mendapat dukungan dari pemerintah daerah dan pihak lainnya. Seperti untuk budidaya ikan, pihaknya mendapat bantuan 5000 bibit ikan dari Dinas Perikanan dan Kelautan.

"Lahan rawa kita banyak, tapi kenapa ikan harus didatangkan dari Banjarmasin? Sayur juga dari luar Sampit. Makanya kami mencoba memanfaatkan lahan yang ada. Usulan warga binaan kami tampung, seperti usulan keterampilan merajut tas. Kami berharap setelah bebas nanti mereka menjadi sumber daya manusia yang potensial," harap Khaeron.

Lebih jauh Khaeron berharap bantuan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk memfasilitasi mantan warga binaan untuk mendapatkan pekerjaan. Dia berharap mantan warga binaan diberi kesempatan dan hak yang sama untuk berusaha mengubah hidup menjadi lebih baik.