Pastikan Hewa Kurban Bebas Dari Penyakit! Apa Kata Anggota DPRD Ini

id DPRD Palangka Raya, Sugianor, Pastikan Hewa Kurban Bebas Dari Penyakit

Pastikan Hewa Kurban Bebas Dari Penyakit! Apa Kata Anggota DPRD Ini

Anngota Komisi B DPRD Palangka Raya, Sugianor (FOTO ANTARA Kalteng/Rendhik Andika)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palangka Raya Sugianor meminta pemerintah segera memantau dan memastikan kesehatan hewan kurban Idul Adha 1437 Hijriyah yang saat ini mulai diperdagangkan di pasar daerah itu.

"Pemerintah melalui Dinas Perikanan dan Peternakan harus memastikan hewan kurban terbebas dari penyakit yang membahayakan kesehatan. Saat ini semakin banyak penjual, maka harus segera dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban tersebut," katanya di Palangka Raya, Selasa.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengharapkan hewan yang dijadikan kurban dijamin layak di konsumsi dan tidak mengandung penyakit berbahaya seperti antraks.

"Secara kasat mata pembeli bisa saja memperkirakan kelayakannya, namun jika non fisik seperti umur dan kesehatan hewan, hanya dinas yang bisa memastikannya sehingga sesuai syariat Islam," katanya.

Dinas peternakan dapat melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengawasan di pusat penjualan hewan maupun di lokasi yang menyediakan hewan kurban, mengingat sebagian ternak berasal dari luar daerah. Dinas juga memberi pelayanan kepada masyarakat.

"Jadi, jika ada yang memerlukan petugas atau dokter hewan untuk pemeriksaan hewan masyarakat dapat memberitahukan melalui kantor dinas. Tujuan semua ini guna memberikan rasa aman kepada masyarakat," kata pria yang juga menjadi ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Palangka Raya itu.

Sementara Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), Dinas Perikanan dan Peternakan Palangka Raya Sugiyanto menyatakan seluruh hewan kurban yang dijual dalam keadaan sehat.

"Kami telah membentuk tim kesehatan yang terdiri dari dokter hewan, paramedis dan pegawai dinas peternakan. Tim akan memeriksa hewan kurban mulai awal September," katanya.

Setiap hewan yang dinyatakan sehat akan diberi label khusus yang dikalungkan di bagian telinga. Untuk itu, masyarakat diimbau tidak membeli hewan kurban yang tidak diberi label sehat.