Waspada! Siswi Kelas V Hampir Jadi Korban Penculikan Di Kabupaten Ini?

id Pulang Pisau, penculikan anak, kabupaten pulang pisau, korban penculikan, penculikan

Waspada! Siswi Kelas V Hampir Jadi Korban Penculikan Di Kabupaten Ini?

Korban percobaan penculikan Finati (dua kanan) murid SDN-2 Mintin Kecamatan Kahayan Hilir bersama orang tua Matnoto saat dimintai keterangan anggota polisi setempat. (Foto Antara Kalteng/Adi Waskito)

Kehadiran murid turun drastis dari hari biasanya. Penurunan mencapai 20 persen...
Pulang Pisau (Antara Kalteng) - Finati siswi Kelas V SDN-2 Mintin Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau menjadi korban percobaan penculikan dari orang yang tidak di kenal. Pasca percobaan penculikan ini, seluruh murid dan guru di sekolah ini menyisakan trauma ketakutan apabila kejadian tersebut kembali terulang.

Kepala SDN-2 Mintin, Sinta mengatakan peristiwa percobaan penculikan kepada salah satu murid Senin (22/8) lewat Pukul 12.00 ini menjadi perhatian bagi pihaknya. Bahkan, sampai sekarang ini para orang tua murid masih mengalami ketakutan untuk menyekolahkan anak-anaknya. 

"Banyak murid yang tidak hadir pasca adanya percobaan penculikan pada murid kami saat pulang sekolah," kata Sinta, Kamis.

Kehadiran murid turun drastis dari hari biasanya. Penurunan mencapai 20 persen. Sinta mengatakan percobaan penculikan baru pertama dialami pihak sekolah, sehingga murid diminta untuk tidak jauh dari guru agar mudah dipantau. Menurutnya, percobaan penculikan ini sebelumnya juga terjadi di Kabupaten Kapuas.

Pengakuan dari korban Finati menyebutkan bahwa dirinya pada waktu pulang sekolah dihampiri sebuah mobil yang menuju arah Palangka Raya langsung memepet dirinya. Padahal, Finati berjalan pulang di Jalan Trans Lintas Kalimantan menuju rumahnya berlawanan arah. Dari dalam mobil ada empat orang pria yang diantaranya menggunakan jaket salah satunya menarik dasi dan kerah Finati agar masuk di dalam mobil.

Kronologis selanjutnya ungkap Finati, untuk melepaskan genggaman pelaku tersebut, dirinya menggigit tangan hingga pegangan pelaku terlepas. Setelah terlepas, Ia berteriak minta tolong dan langsung lari ke arah warung terdekat. Mobil pelaku yang hanya dikenali dengan warna abu-abu langsung kabur dengan cepat menuju arah Palangka Raya.

Fakta yang mengejutkan adalah Finati mengaku diantara empat pelaku itu melihat, didalam mobil ada seorang anak kecil dengan muka tertutup karung menggunakan seragam sekolah. Pernyataan tersebut menimbulkan pertanyaan, karena dipastikan terdapat korban penculikan di dalam mobil tersebut. Namun, hanya Finati saja menjadi satu-satunya saksi dan korban yang melihat.

Sementara Matnoto orang tua dari Finati mengungkapkan sejak peristiwa itu, prilaku anaknya berubah menjadi ketakutan.  Ia bertempat tinggal di RT.08 Desa Mintin dengan jarak sekitar 1 kilometer dari sekolah. Ketakutan membuat anak keduanya ini tidak mau masuk sekolah.

Prihatin dengan kondisi anaknya tersebut pria yang sehari-hari bekerja menyadap karet dan bermukim di daerah setempat sejak Tahun 2003 ini terpaksa harus mengantar dan menjemput Finati ke sekolah secara bergantian dengan istrinya Rohidah. Bukan saja dirinya, para orang tua lain juga merasa kuatir dan cemas jika peristiwa ini dialami anak-anak lainnya.

Matnoto juga mengaku hanya gigitan keras ditangan pelaku membuat terlepas dari aksi penculikan. Bahkan akibat gigitan itu, anaknya melihat tangan pelaku berdarah.