Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - PT Rimba Raya Conservation (RRC) membantu sekolah menerapkan Program Adiwiyata sebagai upaya melestarikan lingkungan hidup di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.
"Salah satu sekolah yang bekerja sama dengan PT RRC dalam penerapan Program Adiwiyata adalah SMPN 4 Kuala Pembuang," kata Manager Unit Selatan PT RRC, Jamil di Kuala Pembuang, Kamis.
Ia menjelaskan, di antara Program Adiwiyata yang sudah berjalan di SMPN 4 Kuala Pembuang dengan pendampingan dari PT RRC adalah pengembangan Bank Sampah.
Kemudian, bersama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Seruyan, PT RRC juga sedang membantu SMPN 4 Kuala Pembuang dalam penyusunan dan pengembangan materi atau kurikulum muatan lokal berbasis lingkungan hidup.
Terdapat tiga materi utama dalam draft kurikulum dan silabus muatan lokal pendidikan lingkungan hidup, yaitu leanekaragaman hayati, pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan serta perubahan iklim, dan pengelolaan lingkungan.
Selain memiliki dimensi teori, materi yang diberikan juga berisi praktik, seperti halnya dalam pengelolaan lingkungan hidup, siswa diajak untuk mengenal konsep "reduce, reuse, recycle" (3R), biophori, dan pembuatan komposter terkait dengan pengelolaan sampah.
"Mudah-mudahan apa yang dilakukan ini mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sejak dalam upaya pelestarian lingkungan," katanya.
Sementara, Kepala SMPN 4 Kuala Pembuang, Ratna Burdah, mengatakan, dengan adanya pendampingan dari BLH dan PT RRC, sekolahnya berhasil menjadi Sekolah Adiwiyata yang akan mewakili Seruyan dalam penilaian Adiwiyata tingkat Provinsi Kalteng.
Ia menambahkan, sesuai dengan hasil pembahasan terkait penyusunan kurikulum berbasis lingkungan, materi tersebut akan diintegrasikan dalam beberapa mata pelajaran khususnya pelajaran IPS, IPA, dan sebagian besar menyangkut muatan lokal berbasis lingkungan hidup baik teori maupun praktik.
Rencananya, muatan lokal pendidikan lingkungan hidup ditetapkan mulai 1 September 2016, dan materinya tidak saja akan disampaikan oleh guru kelas tapi juga dari BLH dan PT RRC.
"Kita berharap materi yang diberikan dapat memberikan wawasan pengetahuan bagi siswa tentang pengelolaan lingkungan hidup sehingga SMPN 4 Kuala Pembuang dapat mengembangkan diri menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri," katanya.
Berita Terkait
Lewati jalan rusak saat Safari Ramadhan di Baamang, Bupati Kotim perintahkan diperbaiki
Jumat, 29 Maret 2024 4:51 Wib
Pemkab Kotim kembali gelar pawai takbiran keliling
Kamis, 28 Maret 2024 22:10 Wib
Pemkab Kapuas bentuk satgas penanganan masalah perempuan dan anak
Kamis, 28 Maret 2024 21:50 Wib
Bupati Kotim ingatkan 838 PPPK baru tidak ajukan pindah tugas
Kamis, 28 Maret 2024 19:17 Wib
THR ASN dan tenaga kontrak Kotim dibayar 2 April
Kamis, 28 Maret 2024 18:51 Wib
Warga Pulau Kupang antusias ikuti Safari Ramadhan Pemkab Kapuas
Kamis, 28 Maret 2024 5:59 Wib
Pemkab kembali lanjutkan sosialisasi program Jaga Desa di Kapuas Timur
Rabu, 27 Maret 2024 22:25 Wib
Pemkab Barito Timur dapat kouta 2.777 formasi CASN pada tahun 2024
Rabu, 27 Maret 2024 22:15 Wib