Ironis, Ikan Arwana Daerah Ini Alami Kepunahan

id Pulang Pisau, Arwana punah, Ikan Arwana Daerah Ini Alami Kepunahan, Kepala Desa Tumbang Nusa, Dio

Ironis, Ikan Arwana Daerah Ini Alami Kepunahan

Ikan Arwana (FOTO ANTARA)

Pulang Pisau (Antara Kalteng) - Ikan Arwana yang dikenal dalam bahasa latin Scleopages atau kerap disebut dragon fish (ikan naga) cukup populer dikalangan para pecinta ikan hias. Selain species langka, ikan ini memiliki warna sisik yang menarik dan bisa membawa keberuntungan bagi pemiliknya. 

Desa Tumbang Nusa Kecamatan Jabiren Raya Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah sebelumnya merupakan habitat hidup ikan ini sebelumnya sempat dikenal. Namun sayangnya, ikan Arwana di daerah ini sudah mengalami kepunahan.

"Kini ikan Arwana yang sebelumnya hidup dan berpopulasi di daerah kami hanya tinggal kenangan," kata Kepala Desa Tumbang Nusa, Dio, Sabtu.

Dio mengungkapkan Arwana di daerah setempat sempat terkenal pada era 80-an. Banyak para pecinta ikan hias yang ingin mendapatkan ikan Arwana dari Desa Tumbang Nusa karena memiliki kualitas dan warna yang tidak kalah dengan daerah-daerah lain. Selain itu, harga jual dipasar cukup tinggi dan hal ini yang membuat terjadinya perburuan dan penjualan ikan Arwana secara besar-besaran.

Sekitar Tahun 1990, ikan Arwana sudah mengalami kepunahan. Menurut Dio, tidak dijumpai lagi ikan Arwana di daerah setempat akibat perburuan yang hanya untuk dijual, tanpa menyisakan induk Arwana sebagai penyangga ikan ini dari kepunahan.

Pada masa emasnya, anak ikan Arwana ukuran kecil memiliki harga yang cukup mahal. Satu anak ikan berukuran kecil saja, pada waktu itu bisa mencapai harga Rp250 ribu per ekor. Untuk ukuran besar harga bisa mencapai jutaan rupiah. Harga yang cukup fantastis bagi masyarakat untuk melakukan perburuan ikan tersebut.

Karakter ikan Arwana dewasa atau induk yang kerap muncul ke permukaan air, menjadi sasaran empuk para pemburu yang dengan mudah menangkap ikan ini. Apabila induk Arwana sudah ditangkap, maka penangkapan anak-anaknya dapat dilakukan dengan mudah, karena keberadaan anak-anak ikan itu tidak jauh dari induknya.

Sekarang ini masa keemasan ikan Arwana dari Desa Tumbang Nusa hanya tinggal cerita dan kenangan masa lalu. Masyarakat hanya bisa bercerita kepada anak cucu, tanpa bisa melihat lagi keberadaan ikan tersebut. Dikatakan Dio, kepunahan dari ikan ini menjadi sebuah pelajaran berharga bagi masyarakat setempat agar bisa menghormati dan menjaga kearifan lokal daerahnya.