Astaga! Harga Ikan Bandeng di Kabupaten Ini Anjlok Hingga Rp3.000/Kg

id Seruyan, kuala pembuang, ikan bandeng, harga ikan bandeng anjlok, petani tambak

Astaga! Harga Ikan Bandeng di Kabupaten Ini Anjlok Hingga Rp3.000/Kg

Ilustrasi - Warga merehabilitasi tambak yang digunakan untuk budidaya ikan. (FOTO ANTARA/Irwansyah Putra)

Hampir semua pemilik tambak melakukan panen, akhirnya ikan bandeng melimpah dan harganya jadi anjlok,"
Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Harga jual ikan bandeng dari petani tambak di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah dilaporkan anjlok sejak sebulan terakhir.

Kalau biasanya harga jual ikan bandeng berkisar Rp10.000 sampai Rp13.000 per kilogram, kini turun menjadi Rp2.000 sampai Rp3.000 per kilogram, kata Tri (45), petani tambak bandeng di Kuala Pembuang, Senin.

"Paling tinggi penampung berani beli Rp5.000 per kilogram, itu juga kalau ikan bandengnya besar-besar, kalau ukurannya tidak besar mereka tidak berani beli dengan harga itu," katanya.

Ibu dua anak asal Jawa Timur ini menjelaskan, anjloknya harga ikan bandeng disebabkan karena musim kemarau yang membuat tambak menjadi kering sehingga petani terpaksa melakukan panen lebih awal dalam waktu bersamaan.

"Hampir semua pemilik tambak melakukan panen, akhirnya ikan bandeng melimpah dan harganya jadi anjlok," katanya.

Menurut Tri yang sudah menggeluti usaha tambak bandeng selama 10 tahun, turunnya harga ikan bandeng memang sering terjadi setiap tahun pada musim panen, tapi anjloknya harga ikan bandeng kali ini merupakan yang terparah sepanjang sejarah usaha tambak di pesisir Seruyan.

"Turun memang sering, kadang turun sampai Rp6.000 atau Rp7.000 per kilogram, tapi turunnya harga ikan bandeng kali ini merupakan yang terparah," katanya.

Ia menambahkan, anjloknya harga jual ikan bandeng membuat ratusan petani tambak bandeng di "Bumi Gawi Hatantiring" merugi, karena untuk sekali menjalankan usaha ikan bandeng diperlukan biaya sedikitnya Rp13 juta per petak atau per empat hektar lahan tambak, yakni untuk biaya sewa tambak, membeli bibit serta kebutuhan operasional lainnya.

"Dalam setahun, kita hanya bisa sekali panen, dan panen kali ini kita rugi, kalau dalam sepetak tambak bisa panen hingga tiga ton, maka dengan harga jual sekarang jangankan kembali modal, untuk membeli bibit saja tidak menutupi" katanya.

Namun, petani tambak tidak punya pilihan selain menjual harga ikan bandeng kepada penampung dengan harga murah, karena tidak ada yang mampu membeli ikan bandeng dengan jumlah yang banyak selain daripada penampung.

"Kalau tidak dijual ikan-ikan itu mau diapakan, selain itu kalau tidak ke penampung ikan uang segitu banyaknya siapa yang mau beli," katanya.