"Cukup Saya Yang Mengalami Dan Jangan Dicontoh" Ini Pernyataan Bupati Supian Hadi

id Kotawaringin Timur, Bupati Kotim, Supian Hadi, Perceraian Di Kotim Bisa Ditekan

"Cukup Saya Yang Mengalami Dan Jangan Dicontoh" Ini Pernyataan Bupati Supian Hadi

Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, H Supian Hadi (FOTO ANTARA Kalteng/Norjani)

Cukup saya yang mengalami dan itu jangan dicontoh. Walau bagaimanapun nantinya anak yang menjadi korban karena tidak memiliki kasih sayang dari orangtua yang utuh,"
Sampit (Antara Kalteng) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah H Supian Hadi berharap kasus perceraian suami-istri di daerah itu bisa ditekan dengan mendorong pembinaan keluarga yang harmonis.

"Cukup saya yang mengalami dan itu jangan dicontoh. Walau bagaimanapun nantinya anak yang menjadi korban karena tidak memiliki kasih sayang dari orangtua yang utuh," kata Supian di Sampit, Senin.

Pernyataan itu disampaikan Supian saat memberi arahan dalam rapat koordinasi kepala desa se-Kotawaringin Timur. Acara itu dihadiri 387 peserta yang terdiri kepala desa, anggota Badan Pertimbangan Desa, lurah dan camat.

Supian mengajak seluruh masyarakat menjaga keharmonisan keluarga. Suasana yang nyaman itu sangat penting sebagai motivasi bagi anggota keluarga dalam bekerja sesuai bidang masing-masing.

Keluarga yang harmonis juga sangat penting bagi tumbuh kembang setiap anak. Dia menyarankan agar pasangan suami-istri sebisanya menghindari pertengkaran agar tidak mengganggu keharmonisan rumah tanggah.

"Kotawaringin Timur harus mengurangi angka perceraian, khususnya di kalangan aparatur sipil negara," ucap Supian.

Keprihatinan tingginya angka perceraian di Kotawaringin Timur, sebelumnya juga diungkapkan anggota Komisi I DPRD Kotawaringin Timur, Hj Salasiah. Dia berharap masalah itu menjadi perhatian semua pihak agar angka perceraian bisa ditekan.

"Sebagian dari mereka adalah pasangan yang menikah muda. Data yang saya dapat, selama 2016 ini sudah ada 473 kasus perceraian di Kotawaringin Timur. Ini harus menjadi perhatian dan pelajaran bagi kita semua," kata Salasiah.

Berbagai penyebab perceraian di antaranya masalah ekonomi, ketidakcocokan, cemburu dan lainnya. Pemerintah daerah diminta meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat dan mencarikan solusi untuk angka perceraian.