Sejumlah Desa Terisolir, Pemkab Seruyan Bangun Jalan

id Sejumlah Desa Terisolir, Pemkab Seruyan Bangun Jalan

Sejumlah Desa Terisolir, Pemkab Seruyan Bangun Jalan

Ilustrasi, Jalan Karanggan 13, di Palangka Raya. (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah mulai membangun jalan penghubung di wilayah terisolir yang selama ini hanya bisa dijangkau dengan transportasi laut, seperti di Desa Sungai Perlu, Kecamatan Seruyan Hilir.

"Akses jalan darat dari Desa Sungai Perlu menuju Kuala Pembuang secara bertahap sudah mulai digarap sehingga nanti warga di sana tidak harus melalui jalur laut untuk ke Kuala Pembuang atau sebaliknya," kata Bupati Seruyan Sudarsono di Kuala Pembuang, Rabu.

Selama ini Desa Sungai Perlu yang berada di pesisir barat Kuala Pembuang hanya bisa ditempuh melalui jalur laut dengan menggunakan perahu, dan saat musim tertentu ombak laut menjadi tinggi masyarakatnya benar-benar terisolir sehingga tidak bisa menjalankan aktivitas perekonomiannya.

Padahal Desa Sungai Perlu dengan penduduk sekitar 25 kepala keluarga yang bergerak disektor perikanan tangkap dikenal sebagai daerah dengan potensi perikanan laut yang cukup besar. Bahkan desa ini sudah dikenal sebagai desa penghasil terasi dengan kualitas sangat bagus.

"Mudah-mudahan nanti setelah jalan yang dibangun rampung, warga Desa Sungai Perlu tidak lagi tergantung dengan akses jalur laut dan aktivitas perekonomian warganya pun dapat lebih mudah serta semakin maju," katanya.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Seruyan Ahmad Hidayat menjelaskan, untuk menembus keterisolasian Desa Sungai Perlu menuju Kuala Pembuang diperlukan pembangun jalan akses sepanjang kurang lebih 50 kilometer.

"Karena jalan yang dibangun juga ada yang masuk dalam kawasan konservasi PT Rimba Raya Conservation, maka jalan yang dibangun hanya boleh sebatas pembukaan jalan tanpa ada pengerasan," katanya.

Ia menambahkan, jalan yang mulai dibangun adalah sepanjang delapan kilometer dengan lebar 1,5 meter, yakni enam kilometer berupa mekanisasi sedang dua kilometer hanya berupa pembukaan jalan tanpa pengerasan karena masuk kawasan konservasi.

"Pekerjaan untuk menembus keterisolasian Desa Sungai Perlu masih banyak, tapi mudah-mudahan ini menjadi awal yang bisa terus dilakukan setiap tahun anggaran sampai desa tidak lagi terisolasi sesuai dengan komitmen Pemkab untuk menembus keterisolasian seluruh daerah Seruyan," katanya.