Agar Trampil, Dinsosnakertrans Kotim "Jemput Bola" Latih Usaha Masyarakat

id kotawaringin timur, dinsosnakertrans kotim, pelatihan usaha masyarakat

Agar Trampil, Dinsosnakertrans Kotim "Jemput Bola" Latih Usaha Masyarakat

Peserta pelatihan keterampilan berbasis kompetensi di Kabupaten Kotawaringin Timur, antusias mengikuti pelatihan, Senin (25/4/2016) (FOTO ANTARA Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, melakukan "jemput bola" untuk memberi pelatihan keterampilan usaha kepada masyarakat di daerah itu.

"Instruktur kami bahkan 'jemput bola' dengan melatih selama sebulan di desa. Jadi selama kegiatan, dia berada di desa itu," kata Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotawaringin Timur, Sudiarto di Sampit.

Pemberian pelatihan keterampilan itu merupakan upaya pemerintah daerah meningkatkan sumber daya manusia di Kotawaringin Timur. Keterampilan yang didapat diharapkan menjadi bekal bagi warga mendapatkan pekerjaan, bahkan membuka usaha sendiri sehingga turut menciptakan peluang kerja bagi orang lain.

Secara khusus pelatihan keterampilan itu ditangani oleh Loka Latihan Kerja (LLK) setempat. Beragam jenis keterampilan diberikan secara berkala, seperti pelatihan las listrik, las karbit, menjahit, otomotif dan lainnya.

Mereka yang putus sekolah dan ingin mencari pekerjaan, menjadi prioritas dibantu untuk diberi pelatihan keterampilan. Keterampilan itu nantinya bisa menjadi bekal bagi mereka memulai menapaki dunia kerja.

"Kendala kami, memang tenaga terampil itu belum sepenuhnya terserap dunia kerja. Kami belum tahu apakah karena keterampilan yang mereka miliki masih dasar, atau karena memang belum dibutuhkan," kata Sudiarto.

Upaya yang dilakukan pemerintah daerah untuk membantu mereka adalah dengan memberi bantuan modal sebagai stimulan. Bantuan itu menjadi modal bagi mereka untuk membuat kelompok usaha dengan harapan bisa mandiri dan maju.

Ini merupakan salah satu upaya pemerintah daerah menanggulangi masalah sosial yang terjadi saat ini. Secara nasional, pemerintah membagi 26 kriteria kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial, namun di Kotawaringin Timur jumlahnya tidak sebanyak itu.

Masalah sosial yang menonjol diantaranya maraknya gelandangan dan pengemis, kemiskinan, pengangguran, pekerja seks komersial, eks penyandang penyakit tertentu, eks narapidana dan lainnya.

Dinsosnakertrans Kotawaringin Timur bekerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sampit untuk memberi pelatihan kepada narapidana yang hampir bebas. Tujuannya agar mereka memiliki keterampilan sehingga bisa menjadi bekal membuka usaha setelah bebas nanti.