Siap-siap Nonton! Festival Babukung Lamandau Diikuti 88 Desa

id lamandau, festival babukung, Panitia Pelaksana Festival Babukung 2016

Siap-siap Nonton! Festival Babukung Lamandau Diikuti 88 Desa

Ilustrasi - Penari babukung menggunakan luha (topeng) dan menari diiringi alunan musik. (lamandaukab.go.id)

Nanga Bulik (Antara Kalteng) - Panitia Pelaksana Festival Babukung memastikan bahwa untuk pelaksanaan Festival Babukung 2016 ini akan diikuti oleh perwakilan seluruh desa yang ada di Lamandau.

"Sebanyak 88 desa di Lamandau akan terlibat dalam memeriahkan Festival Babukung kali ini, dan untuk setiap desa, sedikitnya akan ada perwakilan 10 penari, ditambah beberapa orang yang berperan sebagai pengiring musik," kata Ketua Panitia Pelaksana Festival Babukung 2016 FX Perwiragato.

Ia mengungkapkan, pihak panitia juga tidak menutup kemungkinan jika akan mengakomodir peserta dari luar perwakilan desa, seperti dari perorangan atau kelompok masyarakat lain yang akan meramaikan kegiatan.

"Untuk tahun ini (2016), Festival Babukung memang akan difokuskan pada peserta/grup penari dari perwakilan dari seluruh desa, meskipun tidak menutup kemungkinan nantinya kita (panitia) akan mengakomodir beberapa peserta yang bersungguh-sungguh untuk ikut ambil bagian dan menjalankan segenap proses persiapan (pelatihan)," sebutnya.

Disebutkan pula, setiap grup perwakilan desa diwajibkan menentukan satu pilihan jenis luha (topeng). Artinya, setiap desa akan memerankan satu bukung dari 12 bukung (luha) yang telah ditetapkan dan disepakati sebelumnya.
 
Diketahui, 12 luha (topeng) dan karakter bukung yang akan dibawakan oleh peserta festival meliputi Bukung Bambo, Bukung Kudu, Bukung Betet/Bakaka, Bukung Kelelawar, Bukung Undang (Udang), Bukung Bahayo (Buaya), Bukung Barun/Rusa Baronsai, Bukung Tingang, Bukung Kampadi, Bukung Pangua (Bukung Hantu), Bukung Naga dan Bukung Belanda.

Jika diamati, kondisi tersebut tentu sangat berbeda dengan keadaan di tahun 2015 festival lebih mengedepankan kuantitas peserta untuk mencetak dan menorehkan sejarah di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai penampilan tari topeng tradisional setempak terbanyak di dunia.

Lebih dari itu, pria yang hangat disapa Gato tersebut, juga membeberkan bahwa dalam pelaksanaan Festival Babukung 2016 yang rencananya akan digelar pada 28-30 Oktober akan menekankan sisi kualitas dibanding kuantitas.