Bupati Lamandau Puas Hasil KKN Mahasiswa Antakusuma

id lamandau, bupati marukan, KKN mahasiswa, universitas antakusuma pangkalan bun

Bupati Lamandau Puas Hasil KKN Mahasiswa Antakusuma

Bupati Lamandau Marukan Hendrik usai bertemu dan mendengarkan pemaparan berbagai kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKN Universitas Antakusuma Pangkalan Bun, Kamis. (Foto Antara Kalteng/Jaya WM)

Saya melihat, apa yang telah dikerjakan para mahasiswa ini juga mampu menghemat anggaran
Nanga Bulik (Antara Kalteng) - Bupati Lamandau Marukan Hendrik mengaku puas dan mengapresiasi berbagai kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa Universitas Antakusuma Pangkalan Bun saat melaksanakan kuliah kerja nyata di 22 desa se Kabupaten berjuluk "Bumi Bahaum Bakuba" ini.

Walau belum melihat secara langsung hasilnya namun dari pemaparan yang dilengkapi foto-foto kegiatan sungguh sangat luarbiasa bermanfaat bagi perkembangan desa, kata Marukan usai mendengarkan laporan akhir beberapa perwakilan mahasiswa Universitas Antakusuma yang melaksanakan KKN di Kabupaten Lamandau, Nanga Bulik, Kamis.

"Saya melihat, apa yang telah dikerjakan para mahasiswa ini juga mampu menghemat anggaran. Kita berharap KKN mahasiswa Universitas Antakusuma ataupun perguruan tinggi lainnya bisa terus ada di Kabupaten Lamandau. Kita selalu terbuka," tambahnya.

Berdasarkan pemaparan, mahasiswa KKN Universitas Antakusuma selama dua bulan telah melaksanakan pembuatan papan penunjuk jalan maupun aparatur desa/RT, penerangan jalan, pembenahan fasilitas wc umum, mengisi buku perpustakaan desa, pembenahan administrasi desa, membuat profil desa, pelatihan usaha, penyuluhan hukum dan dampak bahaya narkoba serta lainnya.

Marukan yang pernah menjadi Dosen Universitas Palangka Raya pada 1985 hingga 2002 ini mengatakan, ke depan mahasiswa perlu menyusun program sebelum melaksanakan KKN di Kabupaten Lamandau dan mengajukan proposal agar dibantu dari segi anggaran jika memang dibutuhkan.

"Saya menyarankan programnya itu berkaitan dengan infrastruktur skala luas, pertanian dan perkebunan, pendidikan, kesehatan, pemerintahan, sosial dan budaya, Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) maupun kepemudaan," bebernya.

Mantan Sekda Kabupaten Lamandau ini menegaskan pihaknya tidak pernah menolak Universitas manapun yang ingin melaksanakan KKN. Hanya, sebelum melaksanakan KKN dan memerlukan bantuan dana, setidaknya diusulkan setahun sebelum penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Dia mengatakan, pernah ditolaknya Universitas Palangka Raya KKN di Lamandau karena dadakan menginformasikan dan berharap dibantu pendanaan, sementara Pemkab Lamandau tidak bisa asal mengeluarkan anggaran jika belum diprogramkan.

"Kenapa kami menerima mahasiswa KKN Antakusuma, karena memang tidak mengharapkan bantuan pendanaan dari Pemkab Lamandau. Kalau diajukan setahun sebelumnya, kami bisa sediakan dan bantu dari segi pendanaan. Kami di Lamandau ini tertib jika berkaitan dengan anggaran. Silva pun tidak pernah lebih dari Rp10 miliar. Jadi, kalau au dibantu, ajukan terlebih dahulu setahun sebelumnya," kata Marukan.

Sebanyak 247 Mahasiswa Universitas Antakusuma Pangkalan Bun melaksanakan KKN selama 2 bulan di 22 desa yang tersebar di kecamatan Bulik, Menthobi Raya dan Sematu Jaya Kabupaten Lamandau. KKN ini mendapat perhatian khusus dari Bupati Lamandau karena sangat membantu dan memotivasi masyarakat di pedesaan.