Semua Elemen Bergerak Pantau Titik Panas Di Kalteng

id Kalteng, Kalimantan Tengah, Syahril Tarigan, Semua Elemen Bergerak Pantau Titik Panas Di Kalteng

Semua Elemen Bergerak Pantau Titik Panas Di Kalteng

Dokumentasi, Pemprov Kalteng meluncurkan pembangunan sumur bor sebanyak 2.000 unit sebagai upaya menanggulangi terjadinya bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. (FOTO ANTARA Kalteng/Jaya Wirawana Manurung)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Tengah Syahril Tarigan menyebut semua elemen, mulai dari TNI, Polri, Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup, BKSDA, BMKG, relawan maupun Manggala Agni terus bergerak memantau titik panas.

Empat helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan satu helikopter dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga telah berada di provinsi ini, kata Syahril di Palangka Raya, Rabu.

"Kita optimis bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalteng tidak akan terjadi di tahun ini. Optimis itu karena upaya antisipasi dini sudah langsung dilakukan," tambahnya.

Penanganan karhutlah yang terjadi di lapangan, sudah ada Satuan Tugas (Satgas) Karhula yang dikomando langsung Damrem 102/Pjg. Di mana Korem tersebut bertuga memantau sekaligus pemadaman api jika ditemukan saat berpatroli.

Sementara untuk lima helikopter yang ditempatkan di Palangka Raya tiga unit dan Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat dua unit bertugas membantu tim darat apabila karhutla sulit dipadamkan.

"Dipilihnya Palangka Raya dan Pangkalan Bun sebagai tempat helikopter bantuan, karena posisinya dinilai sangat stretegis dan dapat dengan cepat menjangkau wilayah lain apabila terjadi karhutla," kata Syharil.

Wilayah Palangka Raya dianggap dapat mempermudah pemadaman karhutla jika terjadi di Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Katingan maupun wilayah Barito. Sedangkan, Pangkalan Bun dapat menjangkau daerah Sukamara, Lamandau, Seruyan dan Kotawaringin Timur.

Dia mengatakan, bergeraknya semua pihak dan tersedianya fasilitas penanggulangan karhutla, maka koordinasi dan komunikasi menjadi hal penting agar permasalahan di lapangan dapat segera teratasi.

"Walau hujan sering terjadi di wilayah Kalteng, pemantauan terhadap titik panas tetap dilakukan. Kita tidak ingin lengah sedikit pun. Semua tim tetap bekerja dan bergerak memantau titik api," demikian Syahril.