Wali kota yang turun langsung di pasar Kahayan, Palangka Raya, Jumat sempat kesal terhadap sejumlah pedagang yang diketahui melakukan aktivitas jual beli di luar lokasi yang ditentukan.
"Kenapa ibu masih berjualan diemperan Pasar. Seharusnya ibu malu. Mereka mau mengikuti aturan berjualan di dalam blok pasar. Ibu seharusnya menjadi contoh untuk yang muda bukannya malah menggambarkan yang tidak baik," kata Riban menegur seorang pedagang.
Dengan nada sedikit keras dan wajah yang memerah, wali kota dua periode itu menegaskan dia tidak mau melihat warganya termasuk para pedagang melaksanakan aktivitas yang melanggar peraturan pemerintah.
"Pihak UPT Pasar Kahayan sudah menyediakan lapak didalam pasar kenapa tidak dipergunakan dengan baik. Saya tidak mau lagi melihat ada yang berjualan diemperan, apabila masih ada, pihak Satpol PP untuk segera menertibkan. Pedagang dan yang membeli akan kita amankan," tegas Riban.
Kepala UPT Pasar Kahayan, Musa yang saat itu mendampingi wali kota langsung menerangkan bahwa pedagang tersebut sebelumnya telah menempati lapak di dalam pasar. Namun, tak lama kemudian kembali berjualan di luar pasar.
"Mereka mengaku berjualan di dalam pasar sepi pembeli. Selain itu juga tidak sanggup membayar baiaya sewa lapak. Terkait hal itu kami sudah memberikan keringanan yakni tidak melakukan pungutan kepada pedagang selama dua bulan," katanya.
Pihaknya selaku pengelola pasar berjanji akan lebih tegas kepada para pedagang nakal sehingga nantinya tidak ditemukan lagi aktivitas yang dilakukan di luar kawasan yang ditentukan.
Ikut hadir Wakil Wali Kota Palangka Raya Mofit Saptono Subagio, Kepala Diskoperindag Kota, Sahdin Hasan dan Kepala Dinas Ciptakarya, Rojikinnor serta sejumlah kepala SKPD dan pegawai di lingkungan pemerintah Palangka Raya.
Dalam kesempatan itu, rombongan juga melaksanakan penanaman bibit pohon peneduh di sekitar Pasar Kahayan. Selain itu juga melakukan kerja bakti membersihan sampah dan parit di kawasan pasar tersebut.
