Wartawan PON Diancam Oknum LSM, Deputi Kemenpora Dukung Wartawan

id kemenpora, gatot s dewabrata, wartawan peliput PON

Wartawan PON Diancam Oknum LSM, Deputi Kemenpora Dukung Wartawan

Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Gatot S Dewa Broto. (FOTO ANTARA)

Bandung (Antara Kalteng) - Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Gatot S Dewa Broto memberikan dukungan terhadap Wartawan Tribun Jabar M Zezen Zaelani Muttaqien yang mendapatkan ancaman dan intimidasi dari oknum LSM/ormas terkait pemberitaan jelang Upacara Pembukaan PON XIX/2016.

"Mas Zezen, saya Gatot S Dewa Broto, Deputi IV Kemenpora. Saya turut prihatin atas adanya ancaman tsb akibat pemberitaan ttg PON. Jangan takut Mas. Insya Allah, saya dan banyak pihak bersama Mas. Wass, gatot," demikian isi pesan WhatsApp Gatot S Dewa Broto kepada Wartawan Tribun Jabar Zezen Zaelani, Selasa.

Selain itu dalam pesan WhatsApp-nya, Gatot kembali memberikan dukungan terhadap Wartawan Tribun Jabar Zezen.

"Kasihan banget Mas Zezen. Pokoknya tetap Istighfar semoga kita dijauhkan dr ancaman itu. Ada2 saja ulah mereka ini. Wass, gatot," ujar Gatot.

Sebelumnya, wartawan Tribun Jabar, M Zezen Zaenal Muttaqin mengaku diancam oleh sejumlah orang oknum LSM dan ormas tertentu terkait pemberitaan jelang Upacara Pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016.

"Awalnya beberapa waktu saya ditelepon dan dikirimi SMS berisi ancaman, makian dan kata-kata kasar, puncaknya hari ini ada dua orang preman mendatangi istri dan anak saya ke rumah," kata Zezen Zaenal, di Bandung.

Zezen yang sehari-hari bertugas meliput di Pemprov Jawa Barat ini  mendapatkan intimidasi secara lisan dan tertulis dari oknum yang mengaku anggota LSM dan ormas tersebut.

Ia menjelaskan intimidasi ini bermula saat dirinya menulis berita yang naik cetak menjadi headline Harian Tribun Jabar dengan judul "Menpora Ingatkan PB PON. Hati-hati Penggunaan Dana. Jangan Sampai Kasus PON Riau Terulang".

"Lalu pada Sabtu siangnya sekitar pukul 10.59 WIB, saya menerima pesan singkat atau SMS dari seseorang dengan nomor yang tidak  dikenal dan mengaku anggota ormas," kata dia.