Bupati Ini Panggil Disdik Terkait Bangun Sekolah SDN-2 Lawang Uru

id Pulang Pisau, Edy Pratowo, Bupati Pulpis, Bangun Sekolah SDN-2 Lawang Uru

Bupati Ini Panggil Disdik Terkait Bangun Sekolah SDN-2 Lawang Uru

Bupati Pulang Pisau, H Edy Pratowo (Foto Antara Kalteng/Adi Waskito)

Pulang Pisau (Antara Kalteng) - Bupati Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, H Edy Pratowo memanggil Dinas Pendidikan setempat untuk menjelaskan terkait bangunan sekolah SDN-2 Lawang Uru yang hingga kini masih memprihatinkan.

"Kita sudah memanggil Kepala Dinas Pendidikan setempat untuk segera menjelaskan tentang bangunan SDN-2 Lawang Uru," kata Edy di Pulang Pisau, Senin.

Dia menjelaskan, bahwa dulunya  ada dua sekolah dasar di desa setempat yakni SDN-1 Lawang Uru yang jumlah muridnya cukup banyak. Sedangkan SDN-2 Lawang Uru muridnya hanya 39 saja.

Karena ada relokasi tempat, maka SDN-2 Lawang Uru di pindah atas swadaya masyarakat setempat dan muridnya ternayata sedikit, dan berkeinginan kembali untuk membangun gedung sekolah lagi.

"Saat ini murid SDN-2 Lawang Uru bertambah sedikit. Saya berharap SDN-2 Lawang Uru yang tidak jauh dengan SDN-1 Hurung bisa bergabung dengan sekolah itu," katanya.

Edy mengatakan, bahwa pemerintah bukan tidak mau membangun gedung sekolah lagi. Sebab, dalam pembangunan gedung sekolah baru ditakutkan tidak bisa di manfaatkan dengan baik karena jumlah murid kurang dari 40.

Oleh sebab itu, pemerintah setempat meminta keterangan dan pendapat kepada Dinas Pendidikan untuk bisa mencarikan solusinya bagaimana. 

"Pernah terjadi, ketika kita membangun gedung sekolah seperti di Desa Sakakajang ada guru yang jumlahnya hanya empat guru, tetapi muridnya yang ada hanya satu saja, terus gimana?," ucap dia.

Selanjutnya, untuk membangun sekolah, kata dia, mungkin saja bisa dilakukan oleh pemerintah setempat. Namun bagaimana lokasi dan lahannya, apakah sudah clear and clean, jangan nantinya setelah bangunan sekolah berdiri, nanti ribut lagi masalah ganti rugi lahan. 

"Jadi solusinya nanti, apakah sekolah itu digabung saja dengan sekolah terdekat atau dibangun gedung sekolah lagi. Apabila bergabung, tentu guru yang ada disekolah itu juga ikut bergabung," katanya.

Edy Pratowo mengaku telah menugaskan Kepala Dinas dan Kabid Pendidikan Dasar untuk turun ke lapangan dan melihat dari dekat kondisi yang sebenarnya. 

Ia ingin semua clear dan clean dan baru pemerintah setempat mengambil keputusan.

Pihaknya menegaskan, penuhi dahulu persyaratan yang ada, tidak sulit bagi pemerintah setempat untuk membangun sekolah tersebut.

Saat ini saja, banyak sekolah yang kekurangan guru, kata Edy Pratowo. Ia juga mengaku siap menjelaskan masalah ini jika diminta oleh Gubernur Kalteng.

Salah satu Guru Pendidkan Agama SDN-1 Lawang Uru, Erna ketika ditemui Antara Kalteng.com mengatakan bahwa sekolah SDN-2 Lawang Uru yang dibangun secara swadaya itu karena pertimbangan banyak penduduk yang hijrah ke daerah atas. Apabila sekolah di SDN-1 Lawang Uru, jarak tempuh yang dilalui mencapai 4 kilometer dan menyeberang sungai.

Pertimbangan tersebut membuat para guru tetap berkeinginan SDN-2 Lawang Uru tetap dibangun sekolah oleh pemerintah setempat. Untuk masalah lokasi lahan, kata dia, Erna menyebutkan sudah tersedia meski baru surat pernyataan tanah (SPT). Penyediaan lahan sekolah telah dialokasikan dari anggaran desa setempat.

Pertumbuhan penduduk, kata dia, juga sudah banyak di daerah atas dekat dengan Jalan Trans Lintas Palangka Raya-Kuala Kurun dengan jumlah penduduk di Desa Lawang Uru mencapai 400 Kepala Keluarga dengan 1.400 jiwa.