Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Sebanyak tujuh desa dari 97 desa dan dua kelurahan di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah masih belum memiliki tenaga ahli bidan untuk membantu proses kelahiran.
"Realisasi tenaga bidan sudah mencapai 90 persen, karena dari 97 desa dan dua kelurahan, ada tujuh desa yang belum memiliki bidan," kata Bupati Seruyan, Sudarsono saat membuka workshop dalam rangka Hari Ulang Tahun ke 65 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di Kuala Pembuang, Senin.
Ia mengatakan, sejumlah desa yang tidak memiliki bidan tersebut berada jauh dari pusat kota atau kecamatan, dan untuk sementara pelayanan kesehatan di desa yang belum memiliki bidan akan ditangani oleh perawat.
Untuk desa-desa yang belum memiliki bidan kita tempatkan perawat, ucapnya.
Ia menambahkan, selain tidak ada tenaga bidan, sebanyak enam desa di Seruyan juga belum memiliki bangunan atau fasilitas pelayanan kesehatan tingkat desa berupa Puskesmas Pembantu (Pustu).
"Mudah-mudahan pada 2017 semua fasilitas kesehatan di tingkat desa sudah bisa kita bangun seluruhnya," katanya.
Meski demikian, bupati yang terpilih lewat jalur perseorangan ini menegaskan, pelayanan kesehatan di "Bumi Gawi Hatantiring" selama beberapa tahun terakhir terus meningkat, karena seperti tahun 2014 lalu 50 persen desa di Seruyan belum memiliki bidan namun kini hanya tersisa 10 persen.
"Begitu pula dengan desa yang belum memiliki fasilitas kesehatan jumlahnya terus berkurang," katanya.
Mantan Anggota DPRD Kalteng itu mengharapkan, bidan sebagai ujung tombak dalam menurunkan angka kematian bayi dan ibu di Seruyan dapat terus meningkatkan peran dan tugasnya untuk memberikan pelayanan kesehatan, baik yang bertugas di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah maupun swasta.
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang IBI Seruyan, Saniyah mengatakan jumlah tenaga bidan di Seruyan saat ini sebanyak 250 orang, 150 bidan di antaranya berstatus PNS, 31 orang bidan lainnya merupakan bidan pegawai tidak tetap, sedang sisanya merupakan bidan yang berada atau bertugas di perusahaan perkebunan sawit.
"Kemudian dari 250 bidan, 182 bidan di antaranya sudah memiliki registrasi bidan," ujarnya.
Berita Terkait
Disarpustaka Kapuas musnahkan arsip sejumlah OPD terkait lebih dari 5 tahun
Jumat, 19 April 2024 23:19 Wib
Sambut HUT Kapuas, Disarpustaka cek persiapan pembangunan di kawasan Bukit Ngelangkang
Jumat, 19 April 2024 22:27 Wib
2.150 tenaga pendidik dan kesehatan di Kapuas terima SK PPPK
Jumat, 19 April 2024 16:26 Wib
Disarpustaka Kapuas berhasil budi dayakan sayuran dengan metode hidroponik
Jumat, 19 April 2024 16:15 Wib
Perbaikan jalan Tanjung Jariangau-Bawan-Kuala Kuayan tetap berlanjut
Jumat, 19 April 2024 16:03 Wib
Kapuas raih juara satu lomba TTG tingkat provinsi
Jumat, 19 April 2024 5:57 Wib
Arus lalu lintas dialihkan saat perbaikan Jembatan Sei Rawi II
Kamis, 18 April 2024 14:38 Wib
Anggota DPRD Kapuas sebut Bagarakan Sahur patut dikembangkan
Rabu, 17 April 2024 16:14 Wib