Pemkab Ini Akan Tambah Bus Sekolah Untuk Tekan Kecelakaan

id Kotawaringin Timur, Sampit, Kotim, Bupati Kotim, Supian Hadi, Tambah Bus Sekolah Tekan Kecelakaan

Pemkab Ini Akan Tambah Bus Sekolah Untuk Tekan Kecelakaan

Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dan Bupati Kotim H Supian Hadi (kanan) shalat Idul Adha di Masjid Raya Wahyu Al Hadi Sampit, Senin (12/9/2016). Gubernur juga menggelar open house di rumah jabatan Bupati. (Humas Pemkab Kotim)

Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, akan menambah bus sekolah untuk membantu pelajar, sekaligus upaya menekan tingginya angka kecelakaan lalu lintas.

"Setelah jumlah bus sekolah memadai, anak-anak sekolah tidak ada alasan lagi pakai motor sendiri. Kami berharap ini bisa mengurangi kecelakaan lalu lintas," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Rabu.

Supian mengaku prihatin dengan tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Informasi kepolisian, kata Supian, pelanggaran aturan dan kecelakaan lalu lintas di Kotawaringin Timur sebagian besar di kawasan dalam kota Sampit.

Kalangan pelajar termasuk kelompok yang banyak melakukan pelanggaran. Sudah kerap kali pelajar terlibat tabrakan, bahkan ada yang menjadi korban meninggal.

Dia meminta orangtua melarang anak-anak menggunakan sepeda motor, apalagi masih di bawah umur karena sangat berbahaya. Masyarakat juga diajak mematuhi aturan lalu lintas untuk menghindari kecelakaan.

"Mari kita tingkatkan disiplin. Kita jadikan Sampit menjadi contoh kota disiplin berlalu lintas. Saya minta Dinas Perhubungan bekerjasama dengan Polisi Lalu Lintas untuk mengatur lalu lintas di daerah ini," kata Supian.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur, H Fadlian Noor mengakui, antusias masyarakat mendorong anak mereka menggunakan bus sekolah, makin meningkat. Tiga bus yang dioperasikan dirasa masih kurang untuk melayani banyaknya pelajar yang ingin menggunakan angkutan gratis itu.

Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Hendra Wirawan sangat mendukung keinginan pemerintah daerah menambah bus sekolah. Harapannya agar makin sedikit pelajar yang menggunakan sepeda motor sehingga angka kecelakaan juga berkurang.

"Tingginya kecelakaan lalu lintas di daerah ini di antaranya disebabkan lalu lintas ramai dan rambu-rambu minim. Anak sekolah, khususnya pelajar SMP tidak boleh menggunakan sepeda motor karena tidak memiliki surat izin mengemudi," kata Hendra.

Sejak tahun lalu, Polres Kotawaringin Timur menjalankan "Program Camot" atau cegah anak menggunakan sepeda motor. Program ini terus disosialisasikan kepada masyarakat. Penertiban dilakukan sesuai aturan dan bertujuan menghindari terjadinya kecelakaan.